Saya merasa begitu dekat dengan karakter yang diperankan dengan apiknya oleh mba Tara Basro. Dalam benak, saya pun berujar. Yaah ini sih gw banget pas jaman jahiliyah dulu! Doyan ke toko DVD bajakan, ngeborong macem-macem pilem…dan bibir bakal manyun tujuh senti ketika subtitle...suara...atau gambar filmnya amburadul.
Bedanya, Sari punya body dan wajah yang keceh badai biar kata lagi naik metro mini disiang yang bolong. Sementara saya, yaudalah yaa...dibilang gak bau matahari pun sudah alhamdulillah........
[caption caption="Awal mula perjumpaan Sari & Alek (twitchfilm.com)"]
Joko Anwar sangggup menggambarkan kota Jakarta yang cantik sekaligus busuk, dengan sangat sempurna. Gang-gang kecil di perkampungan kumuh, toko-toko DVD bajakan yang bagaikan surga bagi pelanggannya, hingga suara adzan subuh yang membangunkan kaum urban agar bergegas bergumul dengan kemacetan.
Percayalah, saya sanggup dibuat tersenyum ketika ada seekor anak kucing diatas sekotak peti telor. Senyum saya juga sanggup berubah menjadi tawa, hanya dengan sebuah dialog sederhana “Kita makan mi ayam yuk!”. Ajaib?Jelas.
Tone berat, teknik pencahayaan dan angle kamera ala-ala film Hollywood, oh please...Anda tidak akan menemukan itu di film ini. Coba, cek saja lagu yang menjadi latar keintiman Alek dan Sari yang dibawakan dengan ciamik oleh Aimee Saras feat. Bemby. Menusuk banget, men!
Setting waktu yang dipakai, ketika perpolitikan negeri sedang panas-panasnya adalah ornamen yang lagi-lagi membuat saya sebagai penonton terhanyut kedalam realita hidup yang sebenar-benarnya. Gw setuju, Jok...Indonesia ya begini ini. K*mpr*t!
A Copy of My Mind bukanlah drama romantis menye-menye yang penuh dialog picisan.......
Kami, dua anak manusia dan saling mencintai. Itulah yang ingin disampaikan oleh Alek dan Sari. Sesederhana itu. Cinta mereka manis, penuh kejujuran dan tak terhalang nafsu. Alek jatuh cinta kepada Sari dan Sari menyambut cinta Alex dengan hati yang berbunga-bunga.
Tanpa ragu saya memberikan sepuluh jempol untuk acting dan chemistry antara Chicco juga Tara yang begitu natural dan penuh improvisasi. Pelukan, kecupan, hingga desahan nafas dari keduanya sungguh menggelitik batin walau tidak seksi. Begitulah, jatuh cinta itu memang menyenangkan.......
Tenang, saya tidak akan membocorkan bagaimana cerita cinta Alek dan Sari yang bersetting dunia politik itu akan bermuara.......