[caption caption="\Siapa yang sebel liat mukanye diye?Ratusaaaannn :D (@Football_Tweet)"][/caption]
“Playing football is very simple. But playing simple football is the hardest thing there is” - Johan Cruyff-
______
Mumpung mood coret-mencoret saya lagi nongol (dan itu bukan tentang drakor!hahaha), jadi saya lanjutkan saja cuap-cuap saya seperti 3 hari yang lalu ya. Jarang-jarang kan liat pacar Messi bangkit dari kubur kya begini? :D
Ada satu pemandangan yang menarik saat malam minggu kemarin, saya menyaksikan laga antara Barca melawan Granada di lanjutan La Liga jornada ke-19. Ketika starting line up di keluarkan, saya tidak melihat 4 nama yang biasa nangkring di tim inti. Mereka adalah Andres Iniesta, Dani Alves, Mascherano dan Sergio Busquet. Memang sih tujuannya hanya satu, rotasi pemain.
Untuk Iniesta, Alves dan Masche saya tidak begitu kaget, sudah biasa Enrique merotasi ke-3 pemain itu. Tapi untuk nama yang terakhir saya sebut, hmm…baru pertama kalinya di musim ini Busi tidak menjadi starter. Dan mau tahu komentar kawan saya begitu saya beritahu klo Busi dicadangkan?
Alhamdulillah. Busquet gak main.....Barca kelar deh Da!Haha!
Untuung saja, malaikat tidak sedang mendengar ucapan manis kawan saya tersebut. Walau tanpa beberapa pemain pilar, Barca berhasil menang telak 4-0 berkat hattrik yang dicetak oleh pacar saya yang paling ganteng seantero Bekasi, Messi dan 1 gol penutup dari Neymar. Lalu siapa gerangan yang berhasil menggantikan peran Busquet dengan baik di lini tengah sebagai gelandang jangkar?Yes, dia adalah Sergi Reberto.
Lumayan banget skill dedek Sergi ini. Kolaborasinya bersama Arda (menggantikan Iniesta) untuk menontrol permainan Barca, sangat efektif. Tapi, karena saya sedang ingin membahas si no 5, jadi silahkan cek gol-golnya di sini saja ya (https://www.youtube.com/watch?v=1n6LgPkhDYc). Takle dan passing bolanya Sergi nyaris membuat saya melupakan Busi yang lagi duduk anteng di banch.
[caption caption="Salah satu pemain kesayangan Pep & Enrique (@_crazyfootball)"]
Dapatkan bola kemudian salurkan. Begitulah Busi bekerja. Mudah bukan?
Tapi dimata saya (gak tau yak klo mas Anang), tidak banyak gelandang yang mampu melakukan tugasnya sebaik yang Busi lakukan. Dia adalah tipikal gelandang jangkar yang santai, tidak banyak bicara, punya skill mumpuni tapi sederhana dan mempunyai akurasi passing yang brilliant.
Percaya atau tidak, permainan Barca banyak bergantung dari kaki si cungkring ini. Mulai dari menahan serangan lawan hingga untuk memulai aliran bola ke depan. Busilah yang orang pertama yang mulai bertahan dan orang pertama yang menyerang. Posisinya adalah berada di area depan kotak penalty lawan. Dan tugasnya “hanya” memasok bola untuk Iniesta dan Rakitic atau langsung ke trio MSN, juga memotong bola dari lawan.
Ya, sesimpel itu. Klo bahasa Bekasinye, simply but deadly....
Perlu bukti?oke, gw beri nih….eh, saya kasih bukti maksudnya hehehe. Ada yang masih ingat laga Barca vs Villareal bulan November silam?
Salah seorang kakek yang giginya tinggal dua cucunya sudah dua, pernah saya kasih tunjuk highlight pertandingannya. Maksud hati mau pamerin gol cantiknya Neymar yang nungging-nungging itu, tapi ternyata beliaunya gak kaget tuh. Katanya jaman penjajahan Belanda dulu, opung Pele juga pernah berbuat “hal tak senonoh” kya begitu.
Dan bukannya muji si Neymar, beliau justru memuji Busi yang kasih assist ke Neymar di gol pertamanya. “Umpan akuratnya luar biasa”, begitu kata si kakek.
https://www.youtube.com/watch?v=olnBIfqpYbk
Selang sebulan setelah laga melawan kapal selam kuning, tepat di akhir tahun, giliran Real Betis (fans Betis di pojok kanan sonoan dikit mane suaranyeee??) yang bertandang ke Camp Nou. Sudah bisa ditebak, Barca menang mudah dihadapan puluhan ribu pendukungnya. Lucunya, gol ketiga Barca yang dicetak oleh Suarez, lagi-lagi terjadi berkat umpan brilliant Busi. Sungguh mirip dengan proses terjadinya gol Neymar saat melawan Villareal.
https://www.youtube.com/watch?v=5HMbxRrU4W0
Sudah cukup?Kalau masih kurang silahkan intip laga Barca vs River Plate di final Piala Dunia Antar Klub kemarin. Atau kalau mau yang lebih dramatis, ya saat El-Clasico jilid 1 bulan November lalu. Lihat bagaimana bahasa tubuh plus pergerakan Busi yang mengesankan & sering mengecoh lawan-lawannya.
https://www.youtube.com/watch?v=6adT7mPz6vo
https://www.youtube.com/watch?v=UzW2O13h6jM
Ya, disitu cerdasnya Busi. Saat dia tertekan & tidak ada pemain yang bisa diberi umpan, dia akan menggocek bola & mengelabui lawan. Hal itu sengaja dilakukan agar kawan-kawannya bisa kembali ke posisi semula untuk menerima bola darinya.
Kerenya lagi, dalam kondisi berbahaya Busi pandai menjatuhkan lawan tanpa harus berbuah pelanggaran berat yang berujung kartu kuning atau merah. Yaa paling banter hanya peringatan keras dari wasit.
[caption caption="Nggak ada lu Barca gak rame, Bus! (@barcastuff)"]
Ah, memang k*mpr*t kamu, Busi!
Seperti itulah. Keindahan sepak bola bukan hanya dari gol-golnya, tapi juga tentang bagaimana proses terjadinya gol-gol tersebut. Proses menyerang, bertahan, membaca permainan, menahan bola hingga mengelabui lawan.
Dan ketika media juga kubu lawan sibuk membicarakan Trio MSN, Busi bekerja dikesunyiannya menjadi pijakan awal aliran bola ke depan, sekaligus menangkal setiap serangan lawan sebelum masuk wilayah pertahanan Barca. Sungguh pekerjaan yang tak mudah sekaligus membutuhkan kejeniusan taktikal.
Orang-orang mungkin sering menjuluki Busi sebagai tukang diving, calon peraih piala Oscar dan beserta julukan buruk lainnya. Tapi di luar kontroversi aksi Cilukba-nya dahulu, bagi Luis Enrique, begitupun kami para cules....tahu betapa instrimentalnya Busi untuk Barca.
Dia adalah Central Defensive Midfielder yang cerdas. Seorang jangkar komplit terbaik diposisinya. Bahkan jika Anda bertanya tentang Busi kepada sang mentor, Pep Guardiola atau mantan tandemnya Xavi Hernandez, saya yakin mereka akan sependapat dengan saya, bahwa........................
Segio Busquets adalah jantungnya Barca.
______
“You watch the game, you don’t see Busquets. You watch Busquets, you see the whole game” -Vincente Del Bosque-
