Mohon tunggu...
Henri S. Sasmita
Henri S. Sasmita Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Enthusiasm in education | Pandu Digital | Enthusiastic about law, art, culture, society, and technology | henry@office.seamolec.org

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasa Cemburu terhadap Wakil Rakyat, Mengapa Terjadi?

13 Agustus 2021   00:09 Diperbarui: 13 Agustus 2021   00:13 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana rasanya berada dalam posisi mereka dan merasakan apa yang mereka rasakan apalagi dalam kondisi pandemi saat ini. 

Sebagi wakil rakyat melatih dan mengembangkan empati terhadap rakyat yang diwakilkan dapat menjadikan sempurna sebagai  penjelmaan kedaulatan rakyat. Saya pecaya bahwa orang yang berkedudukan sebagai wakil rakyat memahami lima pendekatan terhadap konflik; Kerjasama, pendekatan menang-menang, paksa, menghindar, damai dan kompromi.

Ketika mengutarakan pendapat atau keresahannya melalui sebuah media  dan akhirnya viral dan  mengalami kegagalan dimaknai orang secara positif.   Ada istilah "mulailah dengan hal yang benar , karena hal ini akan menentukan hasilnya"  hal ini terjadi saat kita tidak terlalu memikirkan "apa", "bagaimana" dan "mengapa" sebelum kita memulai suatu komunikasi. Hasilnya gagal memperoleh target yang diinginkan secara tidak sadar menegangkan emosi.

Mulai dengan benar! membuat kerangka komunikasi, berpikir sebelum berbicara sehingga dapat memulainya dengan cara yang benar.  

Membuat kerangka akan membantu dalam dalam beberapa hal; pertama membantu menuntun percakapan kearah yang diinginkan tanpa menyimpang dan meyebabkan ketegangan, kedua membantu menampilkan informasi dalam suatu cara yang tidak akan membuat orang lain menentang, murka pada kata-kata atau mengabaikan pesan -- pesan yang disampaikan.   

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun