Aku ingin sekali bertemu denganya lagi aku tak bertanya banyak hal padanya tak bertanya nomor tak bertanya dimana rumahnya sekarang, hanya saling menyapa tak lebih bodoh sekali aku kenapa waktu itu tak kutanya no teleponnya.
Takdir mempertemukan kita lagi saat ada acara resepsi pernikahan teman . Aku bertemu lagi denganya, kali ini aku tak akan hanya salin menyapaa aku akan bertanya banyak hal padanya dan yang penting aku harus meminta no nya untuk berkomunikasi.
Seiring waktu berjalan aku tahu kalau dia sedang kuliah jurusan kedokteran di salah satu universitas besar di negeri ini, dia adalah calon dokter informasi itu sedikit menyiutkan nyaliku mendekatinya akau merasa minder sekali mendekatinya aku merasa berbeda kasta.
Aku hanyalah seorang buruh yang pergi pagi pulang sore, pergi sore pulang malam, pergi malam pulang pagi, sedangkan lihatlah orang yang menghantui otakku dia adalah calon dokter pekerjaan yang tentunya sangat hebat.
Aku ingin menghilangkan perasaanku padanya
“Aku tak pantas untuknya” itulah pikiran yang selalu ada di benaku saat ini, tapi tentu saja menghilangkan perasaan bukanlah hal yang mudah apalagi terkadang aku bertemu dengannya dan setiap aku bertemu dan menatap mukanya perasaaan itu selalu muncul kembali di saat aku mencoba membuang perasaan, mengubur perasaaanku kami bertemu dan cukup sering dia KKN di kampungku, dan tentu saja karna kami teman kami sering mengobrol dan banyak gosip yang timbul bahwa kami ini sepasang kseskasih
Sebenarnya aku suka digosipkan seperti itu tapi kenyataan kalau aku dan dia berbeda level membuat ku ciut mengatakan perasaanku. Aku menyukainya tapi terus terang saja di saat yang bersamaan aku ingin sekali perasaan ini menghilang wushh entah kemana.
untuk melihat karya lainya fiksiana community
dan aayo bergabung di fb fiksiana community