Mohon tunggu...
Ida Mursyidah
Ida Mursyidah Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Anak Usia Dini

Ibu guru yang gemar membaca, bahkan membaca segala kemungkinan terburuk, untuk menyiapkan mental. Senang menulis, walaupun belum pernah menulis buku solo dan tak akan mampu menulis takdir sendiri. Suka menyimak, meskipun suara hati kecil sering terabaikan. Kadang berbicara, jika memang waktunya tiba dan membawa manfaat bagi yang mendengar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Buku, Refleksi Kebijaksanaan Bapak

27 Mei 2021   17:29 Diperbarui: 27 Mei 2021   17:46 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kalau mengingat kejadian dan latar belakang bapak membeli komik-komik tersebut, saya mendapat sinyal dari bapak bahwa "No Book Shaming Allowed" alias bapak tidak pernah memandang remeh bahkan kepada buku yang, menurut sebagian orang, berisi cerita-cerita remeh. 

Sinyal yang dikirim bapak jauh sebelum saya mengerti pengelompokan genre buku dan bahan bacaan. Kebijaksanaan yang disampaikan lewat sikapnya, kepada saya yang masih berusia 6 tahunan, jauh sebelum saya mengerti arti kehilangan, bahkan saat bapak berpulang 5 tahun kemudian.

Bapak pada zaman itu tentulah tidak mengenal istilah "living books" untuk melabeli buku-buku dengan kandungan bahasa sastrawi nan indah dan menyentuh jiwa yang konon bisa meninggalkan jejak istimewa dalam jiwa pembacanya berupa gugahan hati dan bentukan karakter yang halus nan mulia.

Tapi keyakinannya bahwa membaca buku adalah kegiatan yang baik dan bermanfaat sungguh telah menyentuh jiwa saya di kedalaman yang tak terukur dampak dan gemanya hingga saat ini, saat saya sudah memiliki anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun