Mohon tunggu...
Ida Tulaini Nasution
Ida Tulaini Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Riau/

Ida Tulaini Nasution, lahir di M. Basung, 20 Juli 2003. Pada tahun akademik 2022—2023, Ia melanjutkan studi pada strata satu Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), Sebelum berkuliah ia menempuh pendidikan di SMAN 4 DUMAI. Hobi saya berenang, bermain voli, traveling dan membaca buku. Ia pernah menjadi pemakalah prosa fiksi pada acara Seminar Sastra pada tahun 2023. Ia pernah menjadi Bendahara Pelaksana dalam Seminar Kewirausahaan 2023. Ia pernah menjadi Bendahara Pelaksana pada Seminar Sastra 2023. Ia bersama tim pernah mendapatkan juara 2 volly putri se- Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ia pernah mengikuti ajang pemilihan Duta Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 2022. Ia mendapatkan Beasiswa Prestasi Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 2023. Tahun 2024 menjadi salah satu mahasiswa PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4) Kontak: Hp/WA : +62 81278623450 Email : +ida.tulaini3190@student.unri.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebhinekaan 2: Menjelajahi Sekaligus Mempelajari Keunikan Masyarakat Cirendeu

8 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 8 Maret 2024   00:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo semuanya

Kembali lagi sama aku, Ida Tulaini Nasution dari universitas Riau yang merupakan salah satu mahasiswi PMM 4 di universitas pendidikan Indonesia.

Kali ini Modul Nusantara kami Mengetahui dan mempelajari keunikan masyarakat Cirendeu: Kesenian, pangan, keagamaan, tradisi, dan ekonomi.
 
Yang pertama mengenai kesenian:
Jenis jenis Kesenian
1. Wagitra kecapi
2. Degu (gamelan)
3. Karending
4. Seni cawe
5. Pencak silat
6. Kesenian gondang, dan
7. Angkloeng buncis.

dokpri
dokpri


Angkloeng buncis dari angkloeng tradisi sunda. Ada perbedaan nada antara angklung buncis dengan angklung modern. Angklung modern bernada diatonis (Do, Re, Mi, Fa,Sol, La, Si), Angklung tradisi bernada pentatonis (Da, Mi, La, Ti, La). Bapak daeng sutikna merupakan bapak angklung Indonesia. Cara memainkan angklung:
1. Tangan kiri diletakkan atau digantungkan di tengah angklung
2. Tangan kanan diletakkan di ujung kanan angklung
3. Kemudian digoyangkan, yang digoyangkan hanya tangan kanan atau engsel tangan kanan.

 
* Makanan khas adat Cirendeu

dokpri
dokpri

A. Rasi Singkong

dokpri
dokpri

Rasi singkong merupakan identitas masyarakat Cirendeu. Mengapa masyarakat Cirendeu mengkondisikan nasi singkong? Alasannya: karena menghargai perjuangan yang telah dilakukan oleh pejuang Indonesia dan sebagai bentuk kemerdekaan. Sejak 1918 berdalih makan ke singkong. Tujuan utama untuk mendapatkan kemerdekaan, sebagai bentuk proses terhadap penjajah.
"Nunda kersa nyai" (ucapan saat berhenti dari beras padi)
Anjeli jenis biji bijian ( bisa di olah menjadi bubur atau tapai). Tahun 1924 ibu Omah asnama penemu singkong menjadi nasi. Kemudian pada tahun 1964 ibu omah asnama mendapat penghargaan sebagai pahlawan pangan. Ada 7 langkah pengolahan nasi singkong: kupas, cuci, parut, peras, jemur, tumbuk, ayak.
1. Kulit singkong diolah menjadi kadedemes (makanan yang dicampur oncom/tempe) kemudian dikembangkan menjadi dendeng kulit singkong. Harga jual hingga 150.000. Kulit singkong bisa juga dijadikan pupuk organik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun