Hallo semuanya
Siapa yang tak kenal dengan salah satu program MBKM yang super duper asikk ini?! Pastinya teman teman semua udah tau dong mengenai PMM.
Perkenalkan saya Ida Tulaini Nasution dari universitas Riau yang merupakan salah satu mahasiswi PMM 4 di universitas pendidikan Indonesia
Bincang bincang soal PMM, aku yakin salah satu alasan kalian mau ikut PMM pasti karena modul nusantaranya kann?? Hayo lohh ketauan…
Apa sebenarnya modul nusantara itu??
modul nusantara adalah kegiatan yang isinya adalah seru- seruan, jalan- jalan, dan tentunya selalu memberikan edukasi yang luar biasa dong untuk kita. Jadi, kegiatan ini bukan hanya sebatas seru seruan ataupun jalan jalan aja, namun juga memberikan pengetahuan luar biasa dan juga mendapatkan banyak makna yang sulit untuk dilupakan. Sesuai dengan jargonnya “ Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”
Cukup kali yaa intro nya hehe😅
Nahh sekaranggg giliran aku cerita mengenai modul nusantara aku yang pertama bersama kelompok aku yaitu “Reak Dog Dog” ( ya ya ya,, warga Bandung pastinya tau dong apa itu Reak Dog Dog).
Lanjut cerita… modul nusantara kami kali ini tema nya kebhinekaan, dan kami datang ke salah satu sejarah yang ada di kota Bandung, yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Kota Bandung (Tahura).
Emangnya di tahura ada apa aja sih??
Di Tahura banyak sekali objek wisata yang view dan cerita nya itu bagus banget. Ada Goa Belanda, Goa Jepang, Batu Batik, Monumen Ir. H. Djuanda, Curug Dago, Curug Lalay, Curug Omas, Tebing Keraton, Penangkaran Rusa, dan tempat outbound lainnya. Untuk memasuki Tahura, pengunjung harus membayar tiket masuk.
Di dalamnya, pengunjung akan menemukan papan informasi yang menunjukkan rute ke lokasi menarik di Tahura. Ketika udara kota tidak menyenangkan, pekerjaan menimbulkan stres, dan ketika cinta membuat frustasi, mengunjungi Tahura bisa menjadi solusi yang menyegarkan dan mengurangi masalah kalian. Beberapa orang mengatakan bahwa aktivitas ini cocok untuk olahraga ringan karena jalurnya cenderung sedikit menanjak dan melalui beberapa anak tangga.
Kami hanya butuh waktu 45 menit dari tempat tinggal kami di Bandung untuk tiba di Tahura. Setelah menerima instruksi dari dosen dan LO mengenai kegiatan yang akan dilakukan di sana, kami memulai perjalanan menuju rute utama, yaitu Goa Jepang, kemudian dilanjutkan ke Goa Belanda, setelah itu kami melanjutkan ke penangkaran rusa, dan terakhir kami menyempatkan diri untuk ke batu batik.
Begitu masuk ke dalam hutan, kami disambut oleh berbagai jenis pohon yang tinggi, menciptakan suasana yang sejuk dan memperindah keindahan Tahura ini. Di perjalanan menuju ke Goa, kita disuguhi dengan pemandangan monyet yang banyak sekali, sehingga kurangi membawa plastik kresek supaya kalian gak dikejar, kalau kalian dikejar itu bakalan jadi momen lucu banget😂. Di dalam tahura juga ada kuda, Cafe, dan masih banyak lagi.