Pengumpulan data dilakukan berdasar fenomenologis, yakni memahami secara mendalam gejala atau fenomenologis.
Mengutamakan proses dibandingkan hasil. Penelitian kualitatif lebih berfokus pada munculnya gejala. Dengan kata lain, peneliti tidak mencari jawaban atas pertanyaan "apa" namun "mengapa".
Peneliti berfungsi sebagai instrumen atau alat data, sehingga tidak terpisahkan dengan kegiatan yang diteliti.
Analisis data dapat dilakukan selama proses berlangsung dan setelah berlangsung.
Hasil penelitian berupa paparan dan penafsiran pada waktu serta situasi tertentu.
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian ilmiah atau naturalistik
Ragam penelitian kualitatif; Pertama etnografi yakni suatu kerja lapangan, wawancara, dan mengumpulkan data di dalam lingkungan otentik (dunia nyata). Kedua, studi kasus adalah penelitian dengan pemeriksaan fenomena tertentu seperti adanya program, peristiwa, seseorang, proses, lembaga, atau kelompok sosial. Ketiga, penelitian wawancara adalah jenis penelitian yang berupa pertanyaan dan menanyakan. Keempat, Penelitian sejarah adalah pencarian data secara sistematis untuk menjawab pertanyaan tentang fenomena masa lalu untuk tujuan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang lembaga, praktik, tren, dan masalah saat ini.
Tujuan penelitian kualitatif yakni untuk menghasilkan deskripsi rinci tentang suatu fenomena, untuk mengembangkan kemungkinan penjelasan tentang suatu fenomena, dan untuk mengevaluasi suatu fenomena. Topik dan kajian penelitian kualitatif yang diambil tidak jauh dari interaksi antara manusia atau interaksi antara lingkungan dan manusia. Prosedur penelitian kualitatif terbagi menjadi tiga yakni tahap deskripsi atau tahap orientasi, tahap reduksi, dan tahap seleksi.
Sumber Rujukan :Â
Creswell, J.W. 2009. Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Singapore: Sage.
Depdiknas. 2008. Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Ditjen PMPTK.