Hal inilah yang diangkat dalam drama dokter Cha.
Dokter Cha  memiliki suami kaya dan terpandang, hal ini ternyata tidak membuat  dokter Cha sepenuhnya bahagia, ada di ruang hatinya yang terasa hampa dan kosong.
Seperti dalam teori Maslow setiap manusia mempunyai kebutuhan yang  harus dipenuhi dan Maslow membuat hierarki kebutuhan menjadi lima bagian.
Kebutuhan dokter Cha adalah penghargaan, yaitu lebih menghargai diri sendiri dan mendapatkan penghargaan dari orang lain di dalam bentuk pekerjaan atau karirnya sebagai dokter.
Hal itu disadarinya setelah selamat dari kematian dan mendapatkan kesempatan hidup kembali, dokter Cha mulai memikirkan hal apa yang dia sukai dan selama menjadi ibu rumah tangga dan berkorban untuk keluarga, dia sudah lupa apa saja yang disukainya, sampai ibunya mengingatkannya bahwa belajarlah hal yang paling disukainya dulu.
Hal itu memotivasi dokter Cha untuk kembali mengambil ujian residen.
Drama ini mewakili mimpi para wanita yang berusia tidak muda lagi tetapi ingin bekerja kembali.
Banyak wanita karir yang menjadi ibu rumah  tangga karena keadaan, tapi karena suatu hal, seperti: perceraian, ditinggal mati suami, dsb. Mengharuskan mereka untuk bekerja kembali tetapi masalahnya faktor usia yang menghalangi mereka untuk dapat bekerja kembali.
Usia membuat Kesempatan semakin terbatas, pihak pemberi kerja lebih memilih generasi muda yang dianggap lebih produktif dan lebih energik.
Dalam drama ini, walaupun usia dokter Cha sudah mengarah ke lima puluh tahun, tetapi dia tetap masih bisa mengikuti ujian untuk menjadi residen di rumah sakit universitas Gusan, dan dia mendapatkan  nilai yang tinggi yaitu 49 sedangkan nilai tertinggi 50.
Walaupun tidak lagi muda, tapi dia tidak kalah dari residen muda termasuk anaknya sendiri yang mendapatkan nilai 45 pada saat ujian residen.