Dokter Cha yang tidak pernah membeli apa-apa untuk dirinya selama menikah, Â tiba-tiba dalam sehari, membeli banyak barang mahal dan mewah untuk dirinya, dan menolak melakukan pekerjaan rumah.
Adegan-adegan tersebut  cukup memberikan kejutan kepada saya karena saya tidak menyangka karakter dokter Cha berubah drastis, tetapi hal tersebutlah yang menjadi daya tarik saya untuk menonton  drama ini.
Tiap episode terasa segar dan menghibur melihat tingkah seorang ibu rumah tangga yang kembali menjadi residen setelah dua puluh tahun vakum,  bagaimana dia mengalami banyak  kesulitan karena zaman telah berubah, sehingga banyak hal-hal lucu terjadi.
Melihat tingkah konyol seorang suami yang tidak rela isterinya menjadi residen apalagi di rumah sakit dimana dia dan selingkuhannya bekerja. Bagaimana dia dan isterinya berpura-pura tidak  saling mengenal dan ketika makan malam seluruh dokter, isterinya ditanya rekannya apakah dia sudah menikah dan isterinya  jawab dan suaminya sudah lama meninggal, ekspresi terkejut dan kesal dari Seo In Ho terlihat lucu dan memancing tawa.
Kekonyolan seorang suami yang  berselingkuh sekaligus cemburu  dengan  rekan kerjanya, Roy Kim (Min Wook-Hyuk) yang merupakan dokter yang mengoperasi isterinya dan sejak bekerja di rumah  sakit yang sama  menjadi dekat dengan isterinya.
Dan menurut saya yang menjadi kekuatan komedi dakam drama ini adalah akting Uhm Jung Hwa dan Kim Byung Chul
Kebahagiaan seorang wanita tidak bergantung kepada suami ataupun anaknya
Menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan mulia dan berat, tetapi setiap wanita punya impian dan kebutuhan masing-masing.
Ada wanita yang memang sengaja memilih menjadi ibu rumah tangga dan sangat menikmati peran sebagai ibu rumah tangga, tetapi ada juga yang terpaksa menjadi ibu rumah  tangga karena keadaan.
Dan kebanyakan wanita yang menjadi ibu rumah tangga banyak berkorban demi keluarganya dan mengabaikan keinginan dan kebutuhan sendiri, padahal setiap wanita harus mempunyai kehidupan sendiri, melakukan hal-hal yang disukainya, karena kebahagiaan tidak terletak pada keluarga, seperti: suami, atau anak.
Sampai di satu titik para wanita yang berkorban inipun mulai memikirkan dirinya sendiri dan mengejar mimpi mereka kembali.