Dulu saya pernah menonton acara Oprah Winfrey show. Pada sebuah episode, Oprah mewawancarai seorang ibu rumah tangga paruh baya.
Saya lupa wawancara persisnya, yang saya ingat kalau ibu ini tampak lebih tua dari usianya dan setiap hari ibu ini selalu lemas dan kurang bugar dan walaupun sudah tidur tapi masih terasa lelah.
Ibu ini pun mulai mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat termasuk mulai berolahraga jalan pagi setiap hari.
Setelah ibu ini mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat dan berolahraga jalan pagi setiap hari, tubuh ibu ini menjadi bugar dan tampak awet muda.
Jalan pagi adalah olahraga yang mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya.
Jalan pagi juga memberikan banyak manfaat kesehatan seperti: membuat tubuh lebih bugar, baik untuk kesehatan jantung, bisa menurunkan kolesterol, baik untuk kesehatan mental, dan masih banyak manfaat kesehatan lainnya.
Pakar kesehatan menyarankan 6.000 langkah setiap hari supaya tubuh sehat.
Walaupun jalan pagi mempunyai banyak manfaat kesehatan dan merupakan olahraga yang mudah dilakukan, tetapi kenapa jalan pagi sulit dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk saya.
Kesibukan dan rasa malas menjadi faktor utama jalan pagi sulit dilakukan, walaupun niat saya cukup besar untuk dapat jalan pagi.
Ternyata setelah dilakukan cukup rutin saya mulai mendapati kalau jalan pagi itu bisa menyenangkan.
Untuk melawan malas maka ketika bangun pagi sekalipun masih mengantuk, saya putuskan bangkit dari tempat tidur dan melakukan persiapan untuk jalan pagi.
Setelah membuka pintu pagar rumah rasa malas untuk jalan pagi itu seketika hilang bahkan saya mulai merasakan jalan pagi itu menyenangkan.
Beberapa hal yang menyenangkan dari jalan pagi, sebagai berikut:
1. Menghirup udara segar
Jumlah kendaraan di Indonesia tiap tahunnya meningkat maka tidak heran tiap hari kita menghirup udara yang tidak sehat karena polusi dari kendaraan, tetapi pada pukul lima pagi udara sangat segar dan hembusan angin pagi terasa sejuk di tubuh, sungguh menyenangkan merasakan kesegaran dan kesejukan di pagi hari.
Saya paling suka aroma tanah, dan aroma dari tanaman hijau sehabis hujan karena terasa segar sekali di pagi hari dan tentu saja udara di pagi hari yang sehat dan segar sangat baik untuk paru-paru dan kulit.
Saya memilih ber jalan pagi di lingkungan komplek tempat tinggal saya dikarenakan di lingkungan komplek saya itu masih banyak pohon hijau dan sangat bagus menghirup oksigen dari tanaman-tanaman hijau tersebut.
Komplek tempat tinggal saya itu juga cukup luas, satu kali putaran keliling komplek sudah mencapai satu kilometer, jadi sangat cocok untuk jalan pagi, dan saya mempunyai target enam ribu langkah setiap harinya.
2. Mempunyai waktu untuk merenung atau berpikir
 Dikarenakan kesibukan tiap hari dan juga kehidupan manusia zaman sekarang yang tidak pernah lepas dari gadget maka seolah tidak waktu lagi untuk merenung dan berpikir.
Saya biasanya berjalan pagi sekitar 45 menit, maka selama 45 menit itu biasanya saya pakai untuk merenung dan berpikir tentang banyak hal, dan juga perenungan terhadap hubungan dengan Tuhan.
3. Dapat lebih bersyukur dan menghargai kesehatan
Ketika merasakan udara pagi yang segar dan ketika merasakan tubuh masih sehat dan masih mampu berjalan, membuat saya lebih mampu bersyukur kepada Tuhan dan menghargai kesehatan yang telah Tuhan berikan. Bersyukur untuk pemeliharaan Tuhan bahkan di saat pandemi, Tuhan terus pelihara.
4. Mengenal lingkungan sekitar
Agar jalan pagi terasa tidak membosankan dan melelahkan, biasanya setiap satu putaran, saya mengganti rutenya dan oleh karena itu saya jadi lebih mengenal lingkungan tempat tinggal saya.
Walaupun saya tinggal di komplek sudah sangat lama tetapi saya tidak begitu mengenal lingkungan komplek saya.
Tetapi, sejak saya jalan pagi, saya baru tahu ada seorang ibu yang berjualan lontong, nasi gemuk dan burgo (makanan khas Palembang yang terbuat dari tepung beras) dengan mengendarai motor.
Saya juga baru tahu ada seorang ibu pemulung yang mulai memulung di sampah-sampah komplek mulai pukul 05.30 wib.
Dan saya pun baru tahu beberapa rumah di komplek yang berjualan di depan rumah, ada yang berjualan gado-gado, pempek dan tekwan, berjualan makanan untuk sarapan.
Saya juga mulai hapal dengan aktivitas pagi hari beberapa warga komplek, seperti: membuka pagar, menyapu halaman, dan yang mulai berangkat kerja.
Semenjak memulai rutin berjalan pagi saya mulai hafal siapa saja warga komplek yang rutin jalan pagi. Dan memang para lansialah yang paling banyak jalan pagi, ada sekelompok bapak yang berjumlah 4 orang berusia antara 55- 60 tahun. Mereka rutin berjalan pagi dan mereka menikmati jalan pagi sambil mengobrol.
Ada juga dua orang ibu yang berusia sekitar 60 tahun yang juga rutin jalan pagi dan mereka juga menikmati jalan pagi sambil mengobrol.
Sementara beberapa orang menikmati jalan pagi sendirian.
Sedangkan di hari-hari tertentu saya hanya melihat 2-3 orang anak-anak muda yang ber jalan pagi.
5. Merasakan nikmatnya aroma masakan dari setiap rumah
Pada saat jalan pagi saya mencium aroma sedap dari banyak rumah yang membuat sarapan pagi. Aroma masakan yang harum dan sedap tersebut sangat nikmat di indera penciuman saya mengiringi jalan pagi say.
Bahkan saya memiliki keasikan dengan menebak rumah tersebut sedang memasak sarapan apa, dan secara tidak langsung saya sedang mempertajam indera penciuman saya.
Hal-hal menyenangkam di atas membuat jalan pagi saya tidak terasa berat ataupun membosankan bahkan kenikmatan tersendiri buat saya. Yuk jalan pagi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H