Dan ketika kami sampai di tempat makan tersebut, bahkan untuk memilih menu diserahkan kepada saya. Akhirnya lengkap sudah rasa ilfeel saya dan saya merasa tersiksa selama pertemuan tersebut, apalagi A lebih pendiam dibandingkan di SMS atau ditelpon. Sepertinya saya bertemu dengan A hanya dua atau tiga kali setelahnya saya mengganti nomor HP agar putus kontak dengan si A.Â
Jika saya renungkan kembali sikap saya, itu tidak baik karena cepat sekali merasa ilfeel dan langsung memutuskan kontak tanpa memberikan kesempatan diri saya mengenal A dengan baik.Â
Sebenarnya A adalah pria yang cukup baik dan gentleman, tapi karena saya sudah merasa ilfeel jadi semua yang dilakukan A semua membuat ilfeel di mata saya.
A adalah pria yang tidak sempurna dan mungkin pada saat dia memberikan saran atau pendapat tentang pekerjaan saya mungkin dia bermaksud baik, tapi dia tidak mengerti bahwa membicarakan masalah pekerjaan tidak baik dilakukan pada kencan pertama apalagi tips-tips kencan pertama belum banyak beredar di internet dan kalaupun ada, saya tidak yakin dia akan mencari informasi di internet.
Soal memilih tempat makan juga mungkin karena dia kuliah dan bekerja di luar kota, mungkin dia kurang tahu tempat makan yang enak di mana dan mungkin juga karena dia ingin itu sesuai selera saya, dan mungkin juga karena kencan pertama A juga merasa canggung.
Banyak juga merasa ilfeel pada kencan pertama dan tidak mau lagi melanjutkan hubungan ternyata orang yang membuat ilfeel tersebut ternyata adalah orang yang baik.
Saya mempunyai seorang teman seorang pria dan bekerja sebagai ASN, dia bercerita bahwa dia menyukai seorang wanita dan setelah beberapa waktu berkomunikasi lewat HP, teman saya ini mengajak wanita ini berkencan. Tapi hubungan tersebut tidak berlanjut karena wanita ini tidak suka dengan teman saya ini karena orangnya kaku dan serius.
Padahal teman saya ini, orangnya fleksibel bisa sangat humoris, sangat baik dan bertanggung jawab. Dan yang menjadi isterinya sekarang juga pernah mengatakan kepada saya betapa beruntungnya dia punya suami seperti teman saya ini.
Jadi wanita yang pernah kencan pertama dengan teman saya ini memilih tidak melanjutkan hubungan ini kurang bijaksana karena tidak memberikan kesempatan dirinya mengenal lebih dalam siapa teman saya, dan pasangan yang dia dapatkan belum tentu sebaik teman saya.
Ada juga pria yang ilfeel pada seorang wanita karena diangganya sombong, padahal sebenarnya dia yang memiliki rasa inferioritas, atau dia merasa ilfeel kepada wanita gara-gara wanita ini suka berdandan jadi dianggap genit, atau sebaliknya karena tidak suka berdandan dikira "kampungan".
Dan juga banyak wanita yang ilfeel hanya karena masalah sepele karena penampilan fisik, cowoknya membosankan, dsb.