Di sebuah mall di bagian penjualan pohon Natal dan ornamen Natal tampak ramai dipadati pengunjung yang mencari pohon Natal beserta dengan ornamennya. Banyak berjejer pohon Natal dihiasi ornamen-ornamen Natal yang indah. Â Ada satu pohon Natal tampak begitu indah dan megah menjulang gagah dengan tinggi 2 m. Pada label harga pohon Natal itu tertera nama Joyful, nama yang diberikan oleh Manajer Penjualan Mall tersebut. Joyful si Pohon Natal, begitu bangga karena pembeli banyak yang tertarik untuk membelinya tapi karena harganya yang fantastis membuat banyak pengunjung urung membelinya.
Joyful sedang fokus memantau kakek Robert dengan Tiana, cucunya yang sedang berkeliling melihat-lihat pohon Natal. Walaupun pakaian kakek Robert terkesan sederhana tapi semua barang yang melekat di tubuhnya adalah barang branded ternama yang mahal harganya. Itu yang membuat Joyful tertarik memantau kakek Robert dan Tiana, cucunya, karena  berharap mereka membelinya.
Joyful berkata dalam hati dan seakan mengirimkan telepati kepada kakek Robet dan cucunya.
"Ayo menoleh kebelakang, lihat aku, akulah pohon yang kamu cari."  Joyful memgucap kalimat itu berulang-ulang dengan harapan si kakek  Robert dan cucunya menoleh.
Tiana seketika menoleh kebelakang merasa seperti ada yang memanggilnya ketika matanya yang bulat menoleh ke belakang seketika  matanya tertuju pada Joyful, sontak  Tiana berteriak.
"Kakek, lihat disana pohon Natalnya indah sekali!" Dengan mata yang takjub melihat keindahan pohon Natal itu.
"Ayo kita kesana!" Ditariknya tangan kakeknya, sambil berjalan menuju ke arah pohon Natal tersebut.
"Wow sungguh sangat indah." Â Puji sang kakek.
Joyful sangat senang dengan pujian itu seandainya dia manusia pasti pipinya sudah memerah dengan pujian itu.
Kakek Robert melihat label harga yang tergantung di pohon Natal, sebelum sempat melihat harganya mata kakek Robert terpaku pada nama pohon Natal.
"Tiana pohon Natal ini ternyata punya nama."