Mohon tunggu...
Ida Safitri
Ida Safitri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan ☺

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur'an Surah Luqman Ayat 18-19

7 Juli 2020   07:20 Diperbarui: 4 Juni 2021   13:25 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur'an (konsultasisyariah.com)

Nilai adalah suatu seperangkan keyakinan atau perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak khusus kepada pola pemikiran, perasaan, keterikatan maupun perilaku sebagai suatu yang diingini dan dihargai.

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, sebagaimana dikutip oleh Prof. Dr. Abuddin Nata. MA pendidikan akhlak: usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditunjukan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia.

Sedangkan menurut Ibrahim Anis akhlak adalah: " Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa , yang dengannya lahirlah maca-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan."

Dengan demikian yang dimaksud dengan nilai pendidikan akhlak adalah Mendidik manusia untuk menanamkan sikap dan perilaku serta akhlak yang baik pada dirinya, sehingga ia mampu berbuat baik pada 3 aspek yaitu pada Allah SWT (habluminallah), pada manusia (habluminanas), pada alam lingkungannya (habluminalalam).

Baca juga :Landasan Penting dalam Proses Hasil Belajar Mata Kuliah Akidah Akhlak

Secara umum, nilai pendidikan akhlak mempunyai dua bagian antara lain sebagai berikut:

Pertama, Nilai pendidikan akhlak yang ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya untuk dilaksanakan oleh manusia. Nabi Muhammad datang dengan ajaran yang mempunyai keistimewaan sendiri di bidang ajaran-ajaran lain. Ini membuktikan bahwa ajaran yang beliau sampaikan berasal dari Allah. 

Ajaran tersebut benar-benar sempurna dan tidak ada kesalahan sedikitpun di dalamnya dan setiap nilai-nilai yang ada di dalamnya mengarah kepada akhlak mulia.

Kedua,  Nilai-nilai akhlak yang berasal dari ijtihad para ulama' yang menurut mereka mempunyai maslahat dan tidak bertentangan dengan syari'at. Semua sistem dan undang-undang yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan mereka masuk dalam dua dimensi ini. 

Contoh ketika berjalan di depan orang yang lebih tua agar menundukkan badan sedikit.

Al-Qur'an dan As-Sunnah merupakan sumber yang menjelaskan akhlak dengan tepat dan detail. Adapun yang tidak berasal dari keduanya, maka semua itu hanya berupa ijtihad yang terkadang dapat dietrima dan terkadang tidak, tergantung sesuai dan tidaknya dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Nilai pendidikan akhlak memiliki karakteristik yang sangat mendalam, karakteristik tersebut yaitu;
Pertama, Nilai pendidikan akhlak bagi muslim berdiri di atas rasa tanggung jawab terhadap perkataan dan perbuatan.

Baca juga : Evaluasi Pembelajaran Akidah Akhlak

Kedua, Pendidikan akhlak menyuruh untuk berilmu dan berpengetahuan, mendorong untuk mendapatkan ilmu, bahkan menuntut ilmu-ilmu yang berkaitan dengan seluruh urusan dunia di nilai sebagai kewajiban kifa'i (jamaah).

Ketiga, Pendidikan akhlak menghormati akal dan medorong untuk meneliti dan merenung serta menjadikan sebagai landasan untuk ta'lif dari beban agama, serta melihatnya dalam satu nikmat yang paling penting yang diberikan oleh Allah kepada manusia.

Keempat, Nilai pendidikan akhlak juga memilih kebenaran dan kebaikan serta saling memberi nasehat, bersabar, beramal dengan kandungannya, bersama diri sendiri, orang di sekitar, dan seluruh manusia.

Adapun pendapat mengenai surah Luqman ayat 18-19 dari para mufassir, sebagai berikut:

Artinya: " Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.18  Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."

Pada ayat di atas dijelaskan menurut pemikiran tokoh Ibnu katsir tentang nila-nilai pendidikan akhlak. Bahwasanya, Ibnu Katsir menjelaskan tentang apa yang dinasihatkan Luqman kepada anaknya yang merupakan buah hatinya yang paling ia sayangi dengan nasihat agar anaknya mempunyai akhlak yang baik, dalam firman-Nya surat 31:18.

Ibnu Katsir menyebutkan kriteria akhlak baik dalam bergaul dengan masyarakat dalam surah Luqman ayat 18 yakni Luqman menasihati dan mendidik anaknya agar jangan memalingkan muka di saat berbicara dengan orang lain atau saat mereka berbicara kepadamu, jangan pernah menggap mereka remeh dan bersikap sombong kepada mereka. 

Luqman juga menasihati anaknya dengan anjuran untuk selalu bersikap lemah lembut, berwajah ceria ketika bertemu, bergaul, bekomunikasi dengan mereka. Kemudia Ibnu Katsir menjelaskan tentang makna nasihat Luqman kepada anaknya yang berkisar tentang pendidikan akhlak dalam firman Allah surat 31:19.

Ibnu Katsir menafsirkan makna sederhana dalam berjalan, maksudnya berjalan seseorang dengan langkah yang biasa dan wajar, jangan pula mengeraskan suara terhadap hal yang tidak ada faedahnya. 

Baca juga : Strategi dalam Memanfaatkan Bahan Ajar Akidah Akhlak

Suara yang paling buruk adalah suara keledai, yakni suara yang keras dan berlebihan itu diserupkan dengan suara keledai dalam hal keras dan nada tingginya. Adanya penyerupan dengan suara keledai ini menunjukkan bahwa hal tersebut diharamkan dan sangat dicela.

Jadi, kesimpulan tafsir Ibnu Katsir surat Luqman ayat 18-19 yaitu ayat 18 berisi tentang larangan bertingkah sombong, dan ayat 19 berisi tentang bersikap sopan dalam berkomukasi. 

Pada intinya dari ayat ini adalah bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain kemudian bagaimana cara berjalan, bagaimana cara kita menungkapkan kata-kata kita, dan bagaimana pula kita bersikap secara umum terhadap orang lain, kalau kita perhatikan akhlaq itu dibahas dibelakang karena dakwah bil ma’ruf itu akan efektip bilamana didukung dengan akhlaq yang mulia. 

Dapat menyimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 18-19  memiliki andil yang sangat penting dalam membina Akhlak, diantaranya yaitu:

Pertama, Larangan Takabur, Takabur merupakan salah satu sifat yang dibenci oleh Allah, orang orang yang memiliki sifat takabur merupakan orang-orang yang hidup dengan membanggakan dirinya sendiri dan mengaggap tidak ada orang lain yang lebih besar dari dirinya . Oleh karena itu sifat takabur ini menjadi sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

Kedua, Ta'dzim ini mempunyai makna sopan santun, menghormati dan mengagungkan orang yang lebih tua atau yang dituakan.

Ketiga, tawadhu mempunyai makna merendahkan diri, santun terhadap sesama manusia dan tidak membandingkan  dirinya dengan orang lain. Karena, seseorang yang memiliki sikap tawadhu tidak akan menurunkan martabat harga dirinya, bahkan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun