Mohon tunggu...
Ida Roikhatuz Zahroh
Ida Roikhatuz Zahroh Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 1 Tahunan Jepara

Saya seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia lulusan UPGRIS tahun 2015. Saya bekerja sebagai guru di SMP Negeri 1 Tahunan pada tahun 2017. Pengalaman saya selama mengajar, Saya sebagai GTT tahun 2017-2021, kemudian tahun 2022 saya diangkat menjadi guru PPPK. Saya pernah menjadi pembina OSIS selama 2 tahun pada tahun 2022-2024, sekarang ini saya mendapatkan tugas selain sebagai wali kelas saya juga dipercaya sebagai pengelola koperasi sekolah. Saat ini saya sedang mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 10.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

21 Juli 2024   17:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   17:24 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coaching dalam supervisi akademik dapat berpengaruh dalam terwujunya pemimpin pemeblajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran yang berpihak pada murid adalah hal yang sangat penting untuk diterapkan dalam lingkungan sekolah. Agar dapat terwujud pembelejarab yang berpihak pada murid maka guru harus memiliki kompetensi menjadi pemimpin pembelajaran. Menajdi pemimpin pembelajaran harus memahami perkembangan murid secara menyeluruh, tidak hanya aspek kognitif saja, namun juga harus memahami karajter dan sosial emosional murid. Dengan demikian tujuan coaching dalam supervisi akademik untuk mengembangkan kompetensi guru dapat meningkatkan kinerja dan terwujudnya pembelajaran yang berpihak pada murid. 


3. Menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)

Tantangan terberat adalah menyeragamkan pemahaman tentang coaching dalam supervise akademik kepada komunitas sekolah. Selama ini supervisi dianggap sebagai hal menakutkan karena guru atau orang yang disupervisi akan merasa takut dinilai seolah-olah supervisor adalah orang yang mencari kesalahan atau guru sendiri takut untuk salah dan hanya dijadikan sebagai penilaian rutin kepala sekolah kepada guru saja. Hakikat supervisi seharusnya dapat dijadikan sebagai pedoman untuk meningkatkan kompetensi guru.

4. Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi

Solusi yang ditawarkan adalah:

* Melakukan sosialisasi kepada seluruh komunitas sekolah tentang hakikat supervisi akademik
* Memberikan contoh praktik coaching dalam supervisi akademik melalui berbagai media informasi digital yang dapat diakses oleh       seluruh komunitas sekolah

Membuat keterhubungan 

1. Pengalaman Masa Lalu

Saya pernah disupervisi oleh rekan sejawat dalam Penilaian Kinerja Kepala Sekolah, namun kegiatan supervisi tersebut hanyalah sebatas menjalankan kewajiban saja tanpa mengetahui makna supervisi yang sebenarnya. Kegiatan supervisi akademik hanya dilakukan saat kepala sekolah/pengawas melakukan observasi kelas saja tanpa adanya kegiatan pra observasi dan pasca observasi. Sehingga hanya sebatas pemberian nilai guru saja.


2. Penerapan di Masa Mendatang

Supervisi akademik haruslah meningkatkan performa guru dalam melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. Supervisi akademik dengan menerapkan 3 prinsip coaching yaitu kemitraan, proses kreatif dan mamaksimalkan potensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun