Mohon tunggu...
Ida Riyani
Ida Riyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030116

Masih labil, suka berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tempe Kemul, Jajanan Khas Wonosobo yang Bakal Bikin Kamu Kangen!

28 April 2021   21:00 Diperbarui: 29 April 2021   12:14 5185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tempe kemul / waktuwisata.blogspot.com

Guys kalian pernah denger makanan "Tempe Kemul" ga?? Pernah nyicipin belom?? Jadi, Tempe Kemul adalah salah satu makanan ringan atau jajanan khas kota Wonosobo, Jawa Tengah selain carica lho. Dilihat dari gambarnya apa ga bikin kalian pengen? Udah ngiler pengen nyicipin belum nih.

Tempe Kemul terbuat dari olahan tempe yang digoreng dengan dibalut tepung terigu, dicampuri tepung tapioka atau pati teles dalam istilah setempat, juga tepung beras dan biasanya ditambah daun kucai untuk pelengkap.

Fyi, pati teles ini cukup sulit ditemukan di luar kota Wonosobo lho, tapi sebagai gantinya bisa menggunakan tepung tapioka kering.

Penamaan Tempe Kemul sendiri diambil dari kata "kemul" yang dalam bahasa Jawa berarti "selimut". Jadi Tempe Kemul diartikan "tempe yang diselimuti". Makanan ini umumnya disuguhkan dalam keadaan panas. 

Di beberapa daerah, Tempe Kemul dikenal dengan istilah tempe mendoan, hanya saja jika mendoan umumnya dimasak dalam keadaan setengah matang dan tempe kemul sendiri dimasak sampai tepungnya garing dan terasa crispy.

Dari bentuknya, tempe kemul sebenarnya hampir sama dengan tempe mendoan. Akan tetapi yang membedakan adalah tempe kemul memiliki lebar tepung yang luas. Saking luasnya, jadi mirip seperti selimut. Selain itu Tempe Kemul memiliki warna kuning karena adonan khusus yang digunakan. Tempe Kemul ini juga teksturnya lebih renyah karena di goreng kering. 

Di Wonosobo, biasanya Tempe Kemul banyak dijual di pedagang kaki lima, seperti misalnya penjual bakso atau mi ongklok tetapi kadang-kadang juga ada warung yang khusus menjual Tempe Kemul dan gorengan gorengan lain seperti pisang goreng, bakwan, dll.

Rasa Tempe Kemul ini sangat khas, rasa gurih dari Tempe Kemul ini sangat terasa di lidah. Selain itu dipadukan dengan kerenyahan dari adonan yang menyelimuti Tempe Kemul ini memberikan sensasi nikmat saat menyantapnya. Tempe Kemul ini sangat cocok bila disajikan selagi hangat dan disantap dengan cabe rawit. Di Wonosobo Tempe Kemul ini juga sering di sajikan sebagai lauk untuk menikmati Mie Ongklok atau Bakso.

Makanan ini sangat digemari masyarakat Wonosobo termasuk juga turis, baik mancanegara atau domestik. Bahkan beberapa teman saya yang sudah merasakan kelezatan dari kuliner khas Wonosobo ini mengaku kangen ingin merasakannya lagi.

Untuk membuat Tempe Kemul sendiri terbilang mudah dan bahan bahannya bisa ditemukan di toko atau pasar terdekat, kalo kalian mau membuatnya sendiri di rumah, berikut resep simpel yang bisa kamu coba!!

Bahan-bahan:

  • 2 bungkus daun tempe (1 bks daun isi nya 4 lembar)
  • 75 gr tepung terigu
  • 50 gr tepung tapioka/aci (boleh di skip)
  • Air secukupnya
  • 2 siung bawang putih
  • 1/2 ruas kunyit
  • seujung sendok ketumbar
  • kencur secukupnya (jika tidak ada boleh di skip)
  • seujung sendok garam
  • seujung sendok kaldu ayam bubuk
  • kucai, jika tidak ada bisa diganti daun bawang
  • 250 ml minyak goreng

Langkah-langkah:

  • Potong tempe tipis dan sama rata.
  • Buat bumbu halus. Haluskan jadi satu bawang putih, kunyit, ketumbar, kencur, garam, kecuali daun kucai.
  • Campur jadi satu tepung terigu tapioka, bumbu halus dan kaldu ayam bubuk, tuang sedikit demi sedikit air hingga adonan encer semi kental.
  • Masukan kucai ke dalam adonan dan aduk hingga merata.
  • Balurkan tempe dengan adonan yang sudah jadi lalu goreng di minyak panas.
  • Jika tempe kemul sudah terlihat menguning dan matang, tiriskan.

Sajikan bersama cabai dan Tempe Kemul siap dinikmati selagi panas.

Untuk harga dari Tempe Kemul yang dijual di warung warung ini ber variasi biasanya, jajanan khas ini biasa dijual seharga Rp 500 per tempe atau Rp 2000 per 3 tempe bahkan bisa sampai Rp 1000 per tempe tergantung besar kecilnya ukuran Tempe Kemul. Sangat murah meriah bukan guys?? Apa kalian tertarik mencobanya atau mau membuatnya sendiri di rumah??

Sayangnya jajanan khas kota Wonosobo ini cita rasanya tidak dapat bertahan dalam jangka panjang, hanya dapat bertahan beberapa hari saja. Jika sudah dingin lama kelamaan tepungnya akan menjadi lembek dan cita rasanya akan berkurang, tidak senikmat saat masih panas atau hangat.

Tapi jangan kuatir, karena Tempe Kemul ini ada versi keripiknya yang bisa tahan sampai sebulan atau bahkan lebih. Keripik ini dinamai Petos (Tempe Atos). Atos dalam bahasa jawa yang mempunyai arti keras. Petos mempunyai karakteristik atos atau keras dan berbentuk semacam keripik.

Tidak jauh berbeda dengan tempe kemul, bahan untuk pembuatan Petos ini sama dengan bahan pembuatan tempe kemul. Bedanya terdapat dalam cara pembuatan atau menggorengnya yang agak sedikit berbeda dengan tempe kemul. Campuran atau komposisi tepung dibuat agak berbeda sehingga bisa renyah dan tidak mudah pecah tapi juga tidak mudah mlempem.

petos / cookpad.com
petos / cookpad.com

Keripik Petos mulai diperkenalkan pada tahun 2013 lalu, kini bersanding dengan kuliner khas kota Wonosobo dan bisa di jumpai di berbagai toko oleh oleh dan camilan tradisional. Bahkan, biasanya camilan ini tersedia di warung pinggir jalan dan kantin sekolah dalam kemasan kecil dengan harga yang sangat terjangkau bagi semua kalangan.

Dengan cita rasa yang hampir mirip tempe kemul, Petos cukup laris diserbu pembeli sebagai pengganri keripik dan hidangan di dalam toples. Petos juga bisa di jadikan oleh oleh buat kalian yang berasal dari luar kota. Biasanya petos dikemas dengan plastik tebal sengan ukuran seper empat kilo sampai satu kilo sehingga keripik bisa tahan lama.

Gimana nih? Apa kalian tertarik mencicipi tempe kemul? Langsung ke Wonosobo saja guys!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun