Bagi anda yang punya banyak waktu, pengen jalan-jalan dan kebetulan sedang terserang kanker (kantong kering), bisa mencoba trik saya untuk perjalanan mudik dari pulau Karimun – Malang.
Pesawat saya ke Surabaya depart pukul 15.30, jadi, setengah iseng, daripada menggunakan taxi, saya mencoba menggunakan Bus Pilot Project dari Sekupang – Hang Nadim.
Diiringin doa selamat dan enteng jodoh, saya berangkat dari kos menuju terminal kapal cepat Tanjung Balai jam 8.30am. Naik angkot warna biru yang ngepot tepat didepan idung saya. Cukup 3000 rupiah saja dan anda akan mendapatkan pelayanan penuh persahabatan khas Indonesia *cring
Perjalanan ferry ini memakan waktu 60 menit dengan syarat gelombang laut tidak giras, bbm penuh, antrian lancar dan ban tidak bocor (ok-ok, saya becanda). Atau menjadi 180 menit jika syarat syah diatas ternyata dipenuhi. Alhamdulillah, sesuatu. Saran saya bagi yang suka mabuk laut, jika memungkinkan ambillah tempat duduk di daerah yang terbuka. Misal di bagian deck atas. Ini beneran lho, saya pernah melewati Selat Madura, Selat Bali dan Selat Sunda. Tapi hanya laut ini yang membuat saya mual.
Sampai di Terminal Ferry Sekupang, berjalan 500 meter keluar terminal, tersedia Bus (mirip busway di Jakarta) full ac jurusan Sekupang-Batam Center PP. Bus ini tersedia dari pagi sampai jam 17.00. Cukup dengan 3000 rupiah *cring, saya sampai dengan selamat di Batam Center.
Dan inilah dia Batam Center.
Masjid agung Batam.
Melihat climbing wall darah muda saya berdesir.
Ok, daripada bingung, saya coba simpulkan iterarynya.
09.00 - 10.30 Ferry Balai - Sekupang
10.30 - 11.30 Bus Sekupang - Batam Center (3000,- *cring)
11.30 - 13.00 Ishoma, foto-foto di Batam Center
13.00 - 13.30 Batam Center - Batu Aji (3000,- *cring)
13.30 - 14.45 Ngaseng nungguin bus bandara
14.45 - 15.15 Ikut angkot jurusan Punggur ke Bandara (15.000,- *cring)
Jadi sebenarnya, kalau tidak dibarengi ama jalan-jalan+ngaseng, perjalanan Sekupang-Hang Nadim tidak lebih dari 2 jam 30 menit. Memang relatif lebih lama dibanding taxi dengan waktu tempuh 30 menit. Tapi dari segi harga, 21.000 terasa jauh lebih murah dan menyenangkan dibandingkan dengan 90.000 (ongkos taxi). Belum lagi jalan-jalan dan foto-fotonya :)
Sumber : idanisme.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H