Inilah operasi dimulai. Tidak ada makan siang gratis dalam duit 1,6 trilyun. Soal setoran ke FIA misalnya? Apakah benar-benar transparan?apakah organisasi olahraga meski berkaliber Internasional kebal dari skandal korupsi? Ingat, FIA dan FIFA ini salah satu badan olahraga yang tidak pernah sepi dari skandal.
Yang lain, setoran ke FEO untuk biaya penyelenggaraan dan asuransi. Ingat, Formula E ini masih bau kencur, posisi kota penyelenggara lebih kuat ketimbang regulator dan EO, terbalik dengan F 1. Dalam posisi ini, semua hal bisa terjadi dalam negosiasi, apalagi ngomong soal asuransi, dimana praktek fee keagenan adalah legal dan sah.Â
Asuransi ini komponen biaya paling gede, 556 Milyar !!. Sebuah praktik lumrah dalam dunia asuransi, seorang atau institusi menerima fee 20 % atas premi apabila melakukan closing nasabah asuransi jenis apapun. Jika 10 % saja, hitung saja berapa feed back yang didapat " agen" dari proses transaksi jumbo ini, kan??
Penunjukan BUMD Jakpro selaku pelaksana lokal juga sudah dihitung matang. Lewat Pergub penugasan, maka Jakpro akan mudah mendistribusikan Rp.306 milyar rupiah lewat berbagai proyek tanpa harus melalui mekanisme tender di Biro Pengadaan Barang dan Jasa. Dengan model begini, bukankah Anies lewat Jakpro bisa dengan mudah mengatur harga dan menunjuk siapa orang-orang yang "bisa" dilibatkan" untuk menggarap proyek persiapan dan penyelenggaraan Formula E?
Jadi sudah jelas, Proyek Formula E ini hanyalah kedok. Kedok semua aksi konspirasi mengumpulkan logistik buat memenuhi ambisi seseorang. Kedok itu begitu sempurna, namun juga kejam. Kejam karena mengorbankan jutaan warga DKI Jakarta yang jadi bulan-bulanan banjir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H