Menurut Hofstede terdapat lima jenis dimensi budaya, yakni, Jarak Kekuasaan (Powers Distance), Pengelakan terhadap Ketikpastian (Uncertanty Avoidance), Individualisme - Kolektivisme, Maskulinitas – Feminitas, serta Orientasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek  (Sodik & Putri, 2019). Pada film her, terdapat tiga dimensi budaya yang terlihat yaitu, antara lain:
IndividualismeÂ
Dimensi ini menunjukkan tingkatan dimana seseorang lebih suka bertindak sebagai individu atau sebagai kelompok. Budaya individualisme memandang bahwa dirinya adalah satu-satunya unit terpenting dalam lingkungan sosial. Pada budaya individualisme, kemandirian, prestasi, dan kepentingan individu lebih didahulukan.Â
MaskulinÂ
Dimensi budaya ini berkaitan dengan nilai dan peran gender di masyarakat, yaitu Maskulin dan Feminin (Armia, 2002). Maskulin umumnya dominan dan kompetitif menyukai pengakuan dan pencapaian, mendahulukan materi.
Orentasi Jangka Pendek
Dimensi ini dikenal sebagai “Confucian Dynamism".  Masyarakat orientasi jangka pendek lebih mementingkan masa lalu dan masa kini, seperti menjaga tradisi dan memenuhi kewajiban sosial. Pada masyarakat orientasi jangka pendek, perubahan akan sulit dilakukan.
Beragam Dimensi Budaya Dalam Film Her
Dimensi budaya hadir dalam film Her (2013) melalui tokoh Theodore. Pertama, budaya individualisme dapat diidentifikasi dari karakter Theodore yang dikenal sebagai pribadi yang introvert dan penyendiri. Theodore bahkan tidak bergabung dalam suatu kelompok.
Sikap individualis Theodore kerap ditampilkan di berbagai cuplikan adegan film, misalnya pada adegan Theodore yang suka menikmati waktunya ketika dia sendiri saat dia makan dan bermain atau berkomunikasi dengan komputernya.