Mohon tunggu...
Ida Hutasoit
Ida Hutasoit Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Editor

Menulislah dengan hati. Menulislah karena cinta. Niscaya tulisanmu berguna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mendengar Musik yang Sehat

20 Januari 2018   16:10 Diperbarui: 20 Januari 2018   23:00 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat dua sisi mata uang, musik mengandung unsur positif dan negatif. Sisi positifnya beberapa sudah disebutkan di atas. Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan musik atau lagu pun ternyata bisa berdampak buruk bagi pikiran dan tindakan manusia.

Pernah dengar band luar The Rolling Stones dan Led Zeppelin? Band ini mengusung slogan 'sex, drugs, and rock 'n roll', jadi tidak aneh kalau lagu-lagu mereka isinya tidak jauh dari hal-hal itu. Cilaka 13-nya, para fans mereka yang kebanyakan datang dari kalangan remaja di zaman itu, mengikuti dan menjadikan slogan mereka sebagai tren. Kehidupan seks, obat-obatan terlarang, mabuk-mabukan hingga kekerasan seolah menjadi budaya baru di zaman itu.

Seorang pengusaha yang juga pemerhati musik, Jaya Setiabudi dalam bukunya menuliskan pengaruh dari mendengar lagu-lagu mellow atau cengeng (yang cenderung syair-syairnya pun berbau pesimistis) Dikatakan secara ilmiah, mendengarkan lagu-lagu "loyo" tersebut dapat mengurangi produksi hormon serotonin dalam otak kita, sehingga mengakibatkan diri kita menjadi sedih dan depresi. Hidup menjadi tidak bersemangat, gampang letih, lesu, loyo. Ehmm, apa kamu penggemar jenis musik/lagu ini? Sebaiknya, bertobat deh! Hehehe....

Bagaimana dengan musik bergenre rock, hardcore, metal dan sejenisnya? Well, sekalipun penelitian (salah satunya dipublikasikan di Frontiers di Human Neuroscience) mengatakan bahwa musik metal bisa memberi dampak positif seperti dapat mengurangi rasa frustrasi, marah dan sedih, serta mampu menurunkan tingkat stres, namun kita tak bisa menutup mata terhadap fakta bahwa musik aliran ini punya sisi gelap. Salah satunya, para peneliti mengingatkan bahwa penggemar musik ini lebih berisiko melakukan bunuh diri.

Jadi apa yang mesti kita lakukan?  Yang pasti kita mesti ekstra hati-hati dan selektif dalam memilih musik/lagu yang kita dengar. Perhatikan dengan seksama apakah pilihan lagu-lagu kita justru membuat kita semakin terpuruk, tambah galau, makin putus asa, hilang pengharapan, dan lainnya? 

Atau sebaliknya, membuat kita semangat menjalani hari, bertambah peduli pada diri sendiri dan orang lain, makin cinta Tuhan, tetap semangat dan setia melayani, dll? In short, dengarlah musik yang membikin kita menjadi pribadi yang lebih baik!

Hindari lirik lagu yang berbau kekerasan, SARA, penghinaan, menebar kebencian, pemberontakan, anti sosial, atau nilai-nilai berbahaya lainnya yang bisa mengarahkan kita pada pikiran-pikiran atau tindakan-tindakan  buruk.  Buka mata dan telinga, dan kritisi, banyak sekali lagu atau musik yang diciptakan secara sengaja untuk mencuci otak dan memberi pengaruh negatif bagi pendengarnya.

Coba simak syair lagu dari Ozzy Osbourne ini, "Anggur baik tapi Wiski lebih cepat, bunuh dirilah satu-satunya jalan keluar.... Atau lagu dari Metallica berjudul The Prince yang berkata, ... Aku ingin menjual jiwaku. Setan ambil jiwaku...." Kemudian lirik lagu "Judas" yang dinyanyikan oleh Lady Gaga yang dituding berisi penistaan agama dan mengajak sesat anak-anak muda. Cermati juga lagu-lagu Blink 182 atau Linkin Park yang tak jarang berisi kata-kata makian atau hujatan. Dan masih banyak lagi lainnya, jadi waspadalah!


TIPS SEDERHANA SELEKSI LAGU

Mungkin buat kamu ini terdengar berlebihan atau kurang kerjaan, but seriously, rajinlah mencari tahu latar belakang yang berkaitan dengan si pencipta lagu maupun si penyanyi. 

Misalnya, cari tahu apakah ia seorang penganut satanisme, bidat, ateis, dll. Karena biasanya, lirik lagu merupakan cerminan dari keyakinan atau nilai-nilai yang dipercaya/dianut oleh si penulis lagu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun