Mohon tunggu...
Ida Farida Nurani
Ida Farida Nurani Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya adalah penjelajah untuk mengupgrade pengalaman , dulu menjelajah dengan fisik , seiringnya waktu dan pekerjaan menjelajah dunia maya adalah pilihan terbaik yang bisa dilakukan saat ini. Banyak pengalaman pengetahuan dan pertimbangan kebijakan yang dapat dapatkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menulis Menjadi Renjana yang Menjanjikan

12 Januari 2023   06:22 Diperbarui: 13 Januari 2023   19:16 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang." tulis  bunda Sri di Wa grup

Selanjutnya moderator menimpalnya bahwa menulis  seperti layaknya kita bernafas dimana kita Sesak mendera saat oksigen berkurang

Menurut ibu sri Dengan  menulis langsung plong (segar) . Hal dalam menulis yang menjadi tantangan, MAMPUKAH KITA MENJADIKAN MENULIS ITU SATU KEBUTUHAN,atau  FOOD  SUPLEMEN Yang akan membawa kita menjadi orang yang mulia

pertanyaan yang menohok saya, betul kemampuan menulis bisa dimiliki oleh semua orang tapi menulis menjadi kebutuhan . mungkin tidak banyak orang yang dapat melakukanya . Karena terkadang kita menulis karena KETERPAKSAAN bukan kebutuhan . ini mungkin yang membedakan penulis amatiran seperti saya dengan penulis-penulis hebat menghasilkan karya yang luar biasa dinikmati banyak orang . 

Saya terkadang  iri mengapa banyak orang bisa dan saya belum mampu menulis menjadi sebuah kebutuhan. Saya melewatkan banyak kesempatan menulis dengan baik karena masih terkekng sebuah kata "TERPAKSA" menulis.  Untuk itu kesempatan dari KBMN PGRI 28  untuk belajar bagaimana menulis menjadi sebuah kebutuhan tidak akan dilewatkan walaupun banyak tantangan kesibukan lainnya atau rasa mengantuk yang mendera.

"Mengapa kita menulis?" itulah pertanyaan moderator yang sepemikiran dengan peserta 

beliau menjawab bahwa 

"Karena Bapak  Ibu hebat dan saya sudah membaca link kompasiana yg muncul sehari tiga kali milik Founder  KBMN ya?"
" Mengapa menulis  versi Founder KBMN  antara lain bisa traveling  ke luar negeri, karena memang lomba  bisa dapat duit   gopay, bisa ketemu mas Menteri, bisa ketemu Pak Presiden.  Bisa mengedukasi pembaca untuk  berliterasi."

 "Dan yang tak kalah berharganya bisa keliling Indonesia karena menulis."
 "Sedang dari para alumni di kelas sebelumnya yang sudah merasakan suksesnya seperti. Bu Aam dan Mr. Dail sangat bahagia karena belum genap 1 tahun sudah punya 60 buku Antologi.  Ini semua hasil dari Menulis saat mind set nya sudah diubah menjadi " Writing is My Passion."

"Kalau saya pribadi  yang belajar menulisnya saat senja tentu saja ini menulis bagian dari healing. Sudah usia 50 tahun bagaimana supaya bisa punya kacamata 5 Dimensi saat membaca  menulis dan berbicara." sahut bunda sri berturut turut menjelaskan kenapa kita menulis

banyak manfaat dari menulis tentunya tetapi yang utama adalah bagaimana agar tulisan saya memiliki  takdir yang baik, dan bisa sebagai pemberat amal saya di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun