Mohon tunggu...
Ida Farida Nurani
Ida Farida Nurani Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya adalah penjelajah untuk mengupgrade pengalaman , dulu menjelajah dengan fisik , seiringnya waktu dan pekerjaan menjelajah dunia maya adalah pilihan terbaik yang bisa dilakukan saat ini. Banyak pengalaman pengetahuan dan pertimbangan kebijakan yang dapat dapatkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menulis Menjadi Renjana yang Menjanjikan

12 Januari 2023   06:22 Diperbarui: 13 Januari 2023   19:16 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan malam ini diawali dengan lantunan puisi yang tergores indah  oleh ibu moderator Widya Althabisma di WA group Kelas Belajar Menulis Nusantara angkatan 28 PGRI pertemuan ke 2. 

Setiap kita adalah karya indah...

Setiap kita adalah buku sejarah...

Tergantung kita akan menutup atau membuka sejarah.

Membuka, dan  menarikan setiap deretan huruf kenangan. Menggoreskan kisah sejarah dalam keabadiaan. Dikenang dalam peradaban.


Ataukah...


Mengunci rapat buku itu. Dan hanya kita yang tahu.

Tertinggal.... Terlewat... Terkubur tanpa kenangan.

Dan terlupakan tanpa perayaan.


Hanya kita bisa yang menentukan. Jadikan kisah kita abadi dalam ingatan sejarah.

Sekarang atau tergerus roda kesibukan.

Karena satu ons tindakan nyata lebih berharga dari satu ton niatan.

Yuuk tentukan renjana Anda.....

Puisi tersebut mengajak kita untuk menggoreskan sejarah hidup kita dalam bentuk tulisan dan bisa dikenang dalam peradaban oleh banyak orang dan mungkin saja menjadi motivasi orang lain. 

Awalnya saya berpikir moderator salah menulis renjana yang harusnya rencana. ternyata saya mendapat ilmu baru hari ini renjana adalah kata yang mewakili "passion" . Saya coba telusuri menggunakan internet di situs https://id.wikipedia.org/wiki/Renjana

yang menjelaskan bahwa  istilah  Renjana diserap ke dalam bahasa Indonesia dari bahasa Sansekerta रञ्जन rañjana, yang berati hasrat (yang menyala), menyenangkan, sangat menarik, gembira  Passion adalah suatu pekerjaan yang dilakukan namun tidak berharap imbalan karna mereka melakukan nya atas dasar cinta dan suka 

Sedangkan menurut KBBI renjana/ren·ja·na/ n rasa hati yang kuat (rindu, cinta kasih, berahi, dan sebagainya) 

Kemudian ibu moderator mengenalkan sosok literasi yang sudah mengenyam banyak pengalaman walaupun usia teleh melewati muda. Sosok yang keibuan, ucapan lembut bak air yang mengisi kekosongan jiwa. Tarian penanya lincah tak pandang usia. Menebar tetesan renjana bagi setiap insan untuk berkarya. Dialah ibu kita, Ibu bagi literasi bangsa. Sang Ratu antologi yang tak pernah lelah memberi makna dalam tiap titian usia. Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd.

Kita diminta membaca sebuah materi dalam media PPT yang berjudul Writing. akan saya reviu secara khusus pada tulisan lainnya. Saat ini saya ingin fokus pada diskusi yang luar biasa menggelitik keingintahuan saya. 

Seperti biasanya  pertemuan  bagi  dalam 4 sesi, yaitu :
1. Pembukaan
2. Paparan materi melalu chat WA grup
3. Tanya jawab
4. Penutup

"Saya sebagai ulama/ usia lanjut masih aktif. Memposisikan diri sebagai tim doa dan tim hore.
Bahagia rasanya bisa mengingatkan para alumni gel 1-27 bahwa beliau semua memiliki potensi  yang luar biasa dan harus dilejitkan khususnya di dunia literasi" ujar bunda sri  mengawali pertemuan setelah sejenak bertegur sapa dengan moderator

lebih lanjut bunda tuti menjelaskan bahwa dengan berbagi dan mengajak  peserta  untuk menulis, pada akhirnya bagi mereka yang mau berproses dan mau keluar dari zona nyaman, lalu mengikuti aturan main yang ada, juga berani mengambil tantangan ikut lomba, dan meraih sukses.

Bunda sri  dengan didampingi moderator ibu widya mengajak kita merenungi sebuah proses "Menulis menjadi passion yang menjanjikan"

"Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang." tulis  bunda Sri di Wa grup

Selanjutnya moderator menimpalnya bahwa menulis  seperti layaknya kita bernafas dimana kita Sesak mendera saat oksigen berkurang

Menurut ibu sri Dengan  menulis langsung plong (segar) . Hal dalam menulis yang menjadi tantangan, MAMPUKAH KITA MENJADIKAN MENULIS ITU SATU KEBUTUHAN,atau  FOOD  SUPLEMEN Yang akan membawa kita menjadi orang yang mulia

pertanyaan yang menohok saya, betul kemampuan menulis bisa dimiliki oleh semua orang tapi menulis menjadi kebutuhan . mungkin tidak banyak orang yang dapat melakukanya . Karena terkadang kita menulis karena KETERPAKSAAN bukan kebutuhan . ini mungkin yang membedakan penulis amatiran seperti saya dengan penulis-penulis hebat menghasilkan karya yang luar biasa dinikmati banyak orang . 

Saya terkadang  iri mengapa banyak orang bisa dan saya belum mampu menulis menjadi sebuah kebutuhan. Saya melewatkan banyak kesempatan menulis dengan baik karena masih terkekng sebuah kata "TERPAKSA" menulis.  Untuk itu kesempatan dari KBMN PGRI 28  untuk belajar bagaimana menulis menjadi sebuah kebutuhan tidak akan dilewatkan walaupun banyak tantangan kesibukan lainnya atau rasa mengantuk yang mendera.

"Mengapa kita menulis?" itulah pertanyaan moderator yang sepemikiran dengan peserta 

beliau menjawab bahwa 

"Karena Bapak  Ibu hebat dan saya sudah membaca link kompasiana yg muncul sehari tiga kali milik Founder  KBMN ya?"
" Mengapa menulis  versi Founder KBMN  antara lain bisa traveling  ke luar negeri, karena memang lomba  bisa dapat duit   gopay, bisa ketemu mas Menteri, bisa ketemu Pak Presiden.  Bisa mengedukasi pembaca untuk  berliterasi."

 "Dan yang tak kalah berharganya bisa keliling Indonesia karena menulis."
 "Sedang dari para alumni di kelas sebelumnya yang sudah merasakan suksesnya seperti. Bu Aam dan Mr. Dail sangat bahagia karena belum genap 1 tahun sudah punya 60 buku Antologi.  Ini semua hasil dari Menulis saat mind set nya sudah diubah menjadi " Writing is My Passion."

"Kalau saya pribadi  yang belajar menulisnya saat senja tentu saja ini menulis bagian dari healing. Sudah usia 50 tahun bagaimana supaya bisa punya kacamata 5 Dimensi saat membaca  menulis dan berbicara." sahut bunda sri berturut turut menjelaskan kenapa kita menulis

banyak manfaat dari menulis tentunya tetapi yang utama adalah bagaimana agar tulisan saya memiliki  takdir yang baik, dan bisa sebagai pemberat amal saya di dunia.

lebih lanjut bunda sri menjelaskan ketika ditanya moderator mengapa menulis menjadi healing ?

"Sebagai manusia tentu tak pernah lepas dari masalah.  Dari mulai masalah upil  yang sipil, sampai masalah yang besar dan menggurita.Nah disini kita perlu healing.Menulis bisa jadi satu solusi. Yang paling sederhana  kita langsung mohon dan menuliskan masalah yang ada. Kita konsultasi pada Allah lewat tulisan. Setelah itu dibaca. Mau dimusnahkan atau mau diabadikan terserah saja. Dada menjadi lapang. Pikiran tenang dan masalah pun hilang." jawab bunda sri

Sesi dilajutkan Melaui diskusi dan tanya jawab

Pertanyaan: Saya pingin banget bisa mengajak murid² menulis antologi. Misal puisi atau yg lain. Bgmn tahapannya ya?  Bagaimana cara mendapatkan penerbit yg mau membukukan? Bisa nggak ya?
Terimakasih

Jawaban : Disini saya lebih ke berbagi pengalaman. Karena setiap penulis berproses menjadi seorang penulis itu tidak sama. Ada yang ditugaskan oleh KS, ada yang memang sudah hobi membaca dan ingin menjadi penulis. Tetapi semua itu bukan KEBETULAN.semua harus ada usaha untuk naik kelas. Seperti yang Bapak  Ibu lakukan malam ini.

Pertanyaan yang luar biasa. Sudah ada rencana mulia untuk mengajak anak/ siswa menulis. Bila ibu KS.bisa bersinergi dengan guru mampel bahasa Indonesia untuk membuat panduan dan mengajak siswa menulis dengan tema yang mendidik. Untuk  urusan  pracetak dan cetak bisa japri saya. Ada paket hemat untuk karya antologi siswa juga guru. Alhamdulillah saya sudah membersamai guru dan siswa berantologi dengan  menggunakan  dana BOS . Buku bisa dipamerkan saat wali murid ambil rapot  sebagai aksi nyata yang bisa untuk mengisi perpustakaan sekolah"

Pertanyaan : Apakah menulis di era digital masih relevan..ditengah banjirnya youtube, tiktok dan media media yang bisa mengirim pesan  yg lebih visual ?  Sebagai gambar  sekarang orang suka nonton video dibanding membaca, bagaimana menjawab tantangan ini?
Salam juga saya alumni UNS angkatan tahun 1995, FKIP Pabelan..Teknik Mesin

Jawaban : Jangan risau dengan adanya digital, tik tok juga youtube. Percayalah kegiatan Literasi bisa dalam bentuk buku atau ebook.
Untuk menjawab tantangan ini sering adakan lomba dan menghidupkan Literasi di segala lini. Supaya laris manis kita harus memiliki teknik marketing yang jitu.

pertanyaan ; Bagaimana cara agar bisa tetap menulis setiap hari. Terkadang jika tidak ada mood, satu tulisan pun tidak bisa muncul. Sudah dicoba berkali-kali tetap nihil.

Jawaban : Buku perdana yang di YPTD dan saya editornya ya.
Ini sedang saya lakukan  1 hari 3 puisi.  Untuk bisa ajeg, atau Istikamah.  Saat writing block kita bisa kok googling atau membaca buku motivasi yang kita sukai. Atau kita menjadi pendengar yang baik. Insyaallah mood akan terjaga.

pertanyaan : apa perbedaan hobi dan passion, 2. Jika seseorang mempunyai keinginan menulis tapi kesulitan dalam menulis apakah berarti bukan passionnya.

Jawaban : Kalau hobi sepertinya bisa ditahan bila kondisi tidak memungkinkan.  Sedang Passion lebih, seperti KEBELET BAB.tak tertahan harus segera ditunaikan agar Plong

Pertanyaan : Bu Widya, Kegiatan menulis memang bisa menjadi solusi pemecahan masalah?

Tetapi, jika tidak hati-hati menulis bahkan bisa mendatangkan masalah. Ingat pepatah, jaga mulutmu karena ia Harimaumu. Demikian pula menulis, jaga penamu karena ia bisa juga menjadi Harimaumu. Hiiii....ngeriiii

Jawaban : 

Disini diperlukan kecerdasan dalam menulis. Kembali ke NIAT  apakah mau curhat, mengumbar aib, atau mau show off, Atau mau menyampaikan pesan yang mulia. hanya Allah yang tau

Pertanyaan ;

Pertanyaan: ketika saya punya topik untuk ditulis,susah mulai kata kata awalnya, bagaimana cara memulai menuangkan ide?

Jawaban 

Untuk memulai satu tulisan kalau yang non fiksi bisa berkiblat pada buku  ajar atau buku karya ilmiah.
Sedangkan untuk fiksi. Kalimat pertama  atau istilahnya LEAD  dibuat semenarik mungkin. Bisa dengan kutipan, dialog  atau pertanyaan yang membuat  pembaca penasaran.

Sebenarnya masih banyak pertanyaan dan jawaban menantang lainnya . akan saya teruskan nanti ya..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun