Jika seperti ini perasaan lawan bicara tidak akan terluka dan mencegah untuk dia tidak merasa diintimidasi. Jika tidak secara benar menggunakan konsep budaya ini, seorang individu cenderung akan dijauhi karena merasa tidak menghargai tujuan bersama.
Pembahasan
AIMAI 曖昧
Asal-usul Aimai
Aimai(曖昧) adalah suatu konsep sosial di Jepang dalam berkomunikasi pada masyarakat. Aimai atau jika diartikan secara simple adalah Ambiguitas, menjadi karakteristik budaya di Jepang dalam menjaga keharmonisan satu sama lainnya.Â
Aimai selalu memberikan perilaku yang berbelit-belit, membingungkan dan memiliki lebih dari satu makna untuk sampai ke arti yang sesungguhnya. Ini dilakukan agar lawan bicara tidak langsung merasa tersinggung jikalau suatu perkataannya dicela atau tidak disetujui, dan masyarakat Jepang sangat toleran terhadap konsep ini.
Berangkat dari kondisi geografi di Jepang yang merupakan paling timur wilayah Asia dan negaranya yang berbentuk kepulauan dan banyak dihimpit pegunungan membuat masyarakat Jepang harus hidup saling berdempetan satu sama lain.Â
Maka dari itu, kesolidaritasan masyarakat Jepang menjadi sangat erat. Ibarat satu orang tidak dapat memanen padi sendirian dan harus dilakukan bersama-sama.Â
Kebiasaan ini lalu melahirkan Konsep Perdamaian atau dalam bahasa Jepang adalah 'wa' yang menjadi bagian penting dalam keharmonisan masyarakat Jepang yang selalu mementingkan kepentingan bersama menciptakan "zenkai ichi no ruuru" atau Aturan Satu Kesatuan.Â
Maka dari itu setiap individu diharuskan untuk tidak melawan secara langsung keinginan bersama atau individu tersebut akan dijauhi dari komunitas (murahachibu).Â
Maka dari itu fungsi Aimai sangat berguna, saat di dalam suatu komunitas penting untuk melihat posisi atau status dari setiap individu yang ada pada komunitas tersebut.Â
Apakah dia seorang pemimpin atau orang biasa karena perilaku suatu komunitas juga ditentukan dari hal tersebut. Intinya Aimai mencegah adanya penyerangan secara langsung terhadap ketidaksetujuan dalam komunitas. Aimai memberikan perilaku yang menunjukkan persetujuan dan juga ketidaksetujuan secara bersamaan.
Contoh dari Aimai
Orang Jepang sering menggunakan kata Chotto, demo, kangae-okune, dll. Orang-orang selalu menjaga atmosfir untuk tetap baik meskipun ada ketidak setujuan.Â