Mohon tunggu...
Ida Bagus Gede Krishna D.
Ida Bagus Gede Krishna D. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa - 102111133074, IKM 3C, Kesehatan Masyarakat, FKM, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengatasi Maraknya Berita Hoax pada Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia

7 Juli 2022   15:35 Diperbarui: 7 Juli 2022   15:39 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data Indeks Literasi (Kominfo & Katadata.,2021)

Aplikasi TikTok dapat digunakan sebagai kampanye pencegahan penularan Covid-19 dikala pandemi, pada masa pandemi ini para masyarakat diwajibkan untuk sering mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak meminimalkan untuk kontak fisik dengan orang lain. Maka dari itu, diperlukan kampanye agar para masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi dalam mencegah penyebaran Covid-19 . 

Jika pemerintah menggunakan aplikasi ini untuk melakukan penyuluhan tentang Covid-19 banyak masyarakat akan melihat dan bisa mendapat informasi yang terbaru dan terpercaya. Selain itu, banyak para dokter dan para ahli menggunakan aplikasi tersebut untuk berbagi ilmu dalam menangani Covid-19 dan apa saja yang harus dilakukan sebagai masyarakat dalam menanggulangi Covid-19.

Hal ini sangat efektif dan informatif, karena informasi yang diberikan melalui video pasti terpercaya, sebab telah dijelaskan oleh ahlinya dan yang pasti mereka telah melakukan riset dengan baik ketika menyampaikan informasi tersebut pada masyarakat.

Mencegah berita hoax dikala pandemi dapat dilakukan melalui media cetak maupun media online. Namun, masyarakat sangat sering menggunakan media online sehingga jika ingin menanggulangi maraknya berita hoax secara efektif dan cepat dapat dilakukan menggunakan sebaran berita melalui media sosial atau media online.

Ada banyak cara dalam menanggulangi maraknya berita hoax pada masa pandemi Covid-19 seperti melakukan penyuluhan melalui podcast di Youtube, membuat konten edukasi semenarik mungkin melalui media sosial seperti TikTok, Youtube, Facebook. Namun, upaya tersebut dapat dilaksanakan jika masyarakat memiliki kesadaran yang dan minat baca yang tinggi dan memiliki pemikiran yang kritis. Sehingga, masyarakat lebih detail dalam mencari dan mengolah informasi sebelum diterima agar tidak terjadi suatu kesalahpahaman para pembaca. 

Penulis menyarankan agar para masyarakat mau meningkatkan budaya literasi dalam dirinya dan diharapkan para orang tua juga menanamkan sifat tersebut pada anak-anaknya. Sehingga, generasi masa depan lebih kritis lagi dalam mengolah dan menerima informasi yang tersedia dan mereka tidak mudah percaya dengan berita yang belum pasti kebenarannya. Diharapkan juga pemerintah menindak tegas para pelaku penyebar berita hoax terutama berita hoax tentang Covid-19 agar mereka jera atas perlakuan mereka dan berita-berita hoax yang beredar menjadi turun sehingga terjadi suatu keharmonisan dalam lingkungan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun