Mohon tunggu...
ida ayu saraswati
ida ayu saraswati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka menulis, membaca novel misteri, dan menonton drama Korea tentang detektif-detektif yang memecahkan kasus

Selanjutnya

Tutup

Kkn

KKN Goes Wrong

22 Mei 2024   10:36 Diperbarui: 30 Mei 2024   11:08 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Ada tiga orang laki laki yang biasa datang untuk memantau pekerjaan kami. Mereka semua pakai seragam polisi."

"Apa artinya di sana juga ada dokter?"

"Ya. Ada satu dokter dan dua asisten. Mereka menyeramkan."

"Kenapa kamu bilang, kita nggak boleh lapor warga desa?"

"Menurutku mereka bekerja sama. Kalau mereka tidak bekerja sama dengan polisi dan dokter gila itu, kami pasti sudah lama dibebaskan, jadi jangan biarkan aku ketahuan oleh penduduk desa ini. Mereka pasti akan melaporkannya."

"Ya sudah, kamu tenang dulu. Kami pasti bantu kamu. Sekarang lebih baik kamu tidur dulu."

Bocah itu mengangguk patuh kemudian tidur pada salah satu sisi kasur. Tidak butuh waktu lama baginya untuk terlelap. Mereka memutuskan untuk mendiskusikan apa yang baru saja terjadi di lantai bawah karena kebetulan ibu kos belum datang walaupun malam sudah semakin larut. Karena kalau mereka mendiskusikannya di lantai atas, mereka tidak tahu apakah ibu kos sudah datang atau belum dan mereka juga tidak tahu apakah ada yang menguping soal pembicaraan mereka atau tidak.

"Yud, lo apaan sih? Kita tuh tinggal seminggu lagi ya di sini! Kita cuma tinggal finishing proker KKN dan nyiapin pameran produk kita, tapi lo malah nambah nambahin kerjaan dengan seenak jidat bilang kalau kita semua yang ada di sini bakalan nyelametin anak itu? Lo dengar kan apa yang dibilang sama dia tadi? Bahkan polisi aja terlibat sama kegiatan malpraktek, kerja paksa, dan perdagangan anak berkedok panti asuhan ini! Itu artinya udah jelas kalau kegiatan illegal ini dibackup sama orang orang yang lebih berkuasa! Kita nih cuma mahasiswa, Yud! Warga desa ini aja nggak akan bisa diajak kerja sama karena mereka juga semuanya psiko tau nggak? Dan lo berlagak jadi pahlawan buat nyelametin nyawa anak anak itu dengan mengorbankan teman teman lo yang jumlahnya nggak seberapa ini? Mikir dong!" kata Wina dengan mata berkaca-kaca.

"Heh, lo bisa nggak usah ngeluh? Mending lo pikirin solusinya gimana! Yang pusing semuanya, nggak elo doang! Coba kalau nasib lo kayak anak itu, gimana? Mau lo ditinggal di hutan padahal lo tahu ada manusia lain yang bisa nolong?" Bima menyahut karena kesal dan langsung ditenangkan oleh Janu.

"Gampang banget ya lo ngomong begitu? Jangan jadi orang munafik deh lo! Lo juga sama takutnya, kan? Di saat kayak gini gue nggak percaya sama siapa siapa dan gue yakin pasti ada saksi mata tanpa kalian sadari! Dia tahu kalau kita menyelamatkan salah satu anak dari tempat terkutuk itu dan lo tahu dampaknya apa? Kita kena getahnya! Kita bakalan ikut celaka karena udah berani ikut campur urusan desa ini! Kalau kita semua ada dalam bahaya dan jadi korban, siapa yang tanggung jawab? Elo, Yud? Elo, Bim, sebagai wakil ketua? Kampus? Atau siapa? Kita dalam bahaya tahu nggak! Nggak ada yang bisa bantu kita dan kita ngelawan seluruh warga desa ini yang gue yakin udah melakukan kegiatan ini bertahun-tahun dan itu nggak gampang! Intinya, gue nggak mau mati konyol di sini. Gue nggak peduli sama tujuan mulia kalian buat menyelamatkan anak-anak itu kek, mau memusnahkan panti itu kek, persetan! Kalau sampai salah satu dari kita jadi korban, orang pertama yang harus tanggung jawab adalah elo, Yud. Bawa penyesalan ini sampai lo mati. Jangan pernah hidup bahagia kalau sampai salah satu dari anggota kelompok lo jadi korban." Itu adalah kalimat terakhir Wina sebelum ia kembali ke kamarnya, menampar teman-temannya yang lain.

....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun