"Meningkatkan kemampuan kerjasama pada anak"
Â
Lokasi
TK MODERN AL-RIFA'IE
Lingkup Pendidikan
KELOMPOK B USIA 4-5 TAHUN
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan kemampuan kerjasama pada anak
Penulis
Ida Rohmatul Auliyyah, S.Psi
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa 5 dari 8 anak masih belum mampu kerjasama dengan baik saat bermain dengan teman.
Seringkali beberapa anak enggan untuk mau berbagi dalam bermain dengan teman lainnya, semaunya sendiri ini disebabkan oleh:
Pada Anak
- Anak kurang terbiasa bermain bersama sehingga belum mampu memiliki rasa mau berbagi
- Anak belum diberikan perngertian tentang toleransi dan berbagi terhadap teman
- Anak jarang diajak melakukan kegiatan bersama-sama
- Anak enggan mengikuti kegiatan bersama-sama saat di kelas
Pada Guru
- Guru kurang menstimulasi anak untuk lebih senang berbagi dan kerjasama
- Guru kurang melatih anak untuk suka berbagi sehingga menjadi enggan mau bertoleransi.
- Guru cenderung membuat kegiatan main secara individual pada anak.
Pada Orangtua
- Orangtua cenderung memanjakan dan menuruti keinginannya
- Orangtua sering melarang ketika di rumah.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Setelah melakukan identifikasi masalah dan wawancara terhadap kepala sekolah, dan teman sejawat, ada beberapa tantangan seperti:
- Anak mampu lebih memiliki sikap toleransi dan kerjasama
- Guru lebih memiliki inovasi dalam media yang menunjang kerjasama anak
- Guru lebih interaktif di kelas dengan mengajak seluruh anak bersama-sama
- Orangtua lebih mengerti karakter anak dan memberi wadah yang baik untuk perkembangan sosial-emosional anak
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Tantangan harus segera diatasi oleh guru profesional, diantaranya sebagai berikut:
- Berkaitan dengan media pembelajaran
- Guru bisa menggunakan media konkrit 3 dimensi yang lebih variatif dari yang sebelumnya digunakan, kemudian dikolaborasikan berbasis TPACK dan memunculkan HOTS serta metafora sehingga anak lebih terstimulus untuk bekerjasama. Dalam hal ini menggunakan media proyek perkotaan yang dikerjakan secara kerjasama dengan menyusun bagian-bagian dari  perkotaan.
- Gambar 10. Setiap anak memiliki tugas masing-masing.Â
- Gambar 11. Anak bekerja sama menyusun Proyek perkotaan
- Gambar 12. Anak menunjukkan hasil karyanya bersama-sama
- Berkaitan dengan model pembelajaran
- Guru menggunakan model pembelajaran dengan model sentra/kelompok dengan urutan dari pendahuluan, inti dan penutup.
- Berkaitan dengan penilaian
- Guru dituntut untuk melakukan penilaian dengan 6 aspek perkembangan; NAM, kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, dan seni. Denga instrumen penilaian yang lengkap mulai ceklis, pencatatan anekdot, dokumentasi hasil karya serta kegiatan wawancara.
- Berkaitan dengan pembiasaan anak
- Anak perlu dibacakan cerita nabi yang mencerminkan toleransi supaya bisa menirunya. Dari situlah anak-anak kan mulai bisa bertoleransi.
- Guru bisa melakukan program setiap seminggu sekali berbagi bekal masing-masing. Kegiatan bisa dikolaborasikan dengan bermain kerjasama misal kegiatan bermain ular tangga atau yang lain.
- Anak diberikan kegiatan secara bersama-sama teman di kelas
Orangtua juga berperan penting dalam sosial-emosional karena seringkali perilaku dan karakter berasal dari lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari, perlu adanya pantauan dan bimbingan dari orangtua terhadap sikap ananda untuk lebih mau berbagi dan senang bermain dengan teman yang lain.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari penerapan media proyek perkotaan dengan berbasis TPACK, HOTS dan Metafora 7 dari 8 anak mulai terlihat terlatih bersikap kerjasama, saling berbagi, mau mengalah dan saling membantu.Â
Dalam hal ini anak-anak terlihat senang dan menyelesaikan kegiatan mulai awal hingga akhir dengan baik tanpa merasa bosan, anak semakin semangat untuk membantu teman yang belum selesai dan mampu menampilkan hasil karya bersama-sama hingga tuntas.Â
Menunjukkan bahwa kegiatan proyek perkotaan ini efektif dalam menunjang sikap kerjasama pada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H