Mohon tunggu...
Ida Rohmatul Auliyyah
Ida Rohmatul Auliyyah Mohon Tunggu... Guru - GURU TK MODERN AL-RIFA'IE

Pendidik Di TK Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi Kab. Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Anak PAUD Mengendalikan Kekuatan Motorik Kasar

12 Desember 2022   18:04 Diperbarui: 12 Desember 2022   18:14 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meningkatkan kemampuan anak dalam mengendalikan kekuatan motorik kasarnya

 

Lokasi

TK MODERN AL-RIFA'IE

Lingkup Pendidikan

KELOMPOK B USIA 5-6 TAHUN

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan anak dalam mengendalikan kekuatan motorik kasarnya

Penulis

Ida Rohmatul Auliyyah, S.Psi

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa 5 dari 9 anak masih belum mampu mengendalikan kekuatan motorik kasarnya.

Kegiatan yang meningkatkan fisik motorik memang sangat menyenangkan anak, namun ada beberapa anak yang energinya lebih aktif dari teman yang lain dalam fisik motorik kasarnya, ini membuat anak menjadi asik sendiri dengan kelincahan tubuhnya ketika dikelas, ini disebabkan beberapa masalah, yaitu:

Pada Anak

  • Anak menjadi kurang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik
  • Anak kurang tertarik dengan permainan di kelas yang menurutkan membosankan
  • Anak lebih tertarik permainan yang membuatnya bergerak secara fisik kasar.
  • Anak merasa kekuatan motorik kasarnya belum tersalurkan

Pada Guru

  • Guru yang terbatas dalam menyediakan media yang mengasah kekuatan motorik kasar
  • Guru kurang mengasikkan saat mengajak bermain sehingga anak mudah bosan.

Pada orangtua

  • Pasrah terhadap guru karena kurang mengenali karakter anak yang aktif bergerak
  • Merasa belum mampu mengendalikan tingkah anak ketika di rumah

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah melakukan identifikasi masalah dan wawancara terhadap kepala sekolah, dan teman sejawat, ada beberapa tantangan seperti:

  • Guru perlu membuat media yang menyenangkan dan mengasah motorik kasar anak
  • Guru perlu mengajak orangtua untuk bekerjasama dalam mengendalikan motorik anak dengan memberikan tata cara media yang diajarkan di sekolah untuk diajarkan dirumah

Dengan adanya tantangan ini maka guru perlu adanya perubahan dan pembaharuan pada media pembelajaran pada anak.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Tantangan harus segera diatasi oleh guru profesional, diantaranya sebagai berikut:

  • Berkaitan dengan media pembelajaran
  • Guru bisa menggunakan media konkrit 3 dimensi yang lebih variatif dari yang sebelumnya digunakan, kemudian dikolaborasikan berbasis TPACK dan memunculkan HOTS serta metafora sehingga anak lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dalam hal ini menggunakan media "fun nopoly games" yang berisi permainan monopoli dengan kartu merah dan kuning berisikan tantangan permainan bagi anak yang disesuaikan dengan tema.
  • Cara bermainnya:
  • Anak bergiliran bermain fun nopoly
  • Melempar dadu
  • Melompat pada kotak sesuai jumlah angka
  • Mengambil kartu merah atau kuning dan melihat tantangan
  • Melakukan tantangan

Gambar 7. Kegiatan FunNopoly Games

Permainan pendukung, sebagai pengaman anak ketika bergantian bermain:

img20221109084327-639703bf4addee245f03ac82.jpg
img20221109084327-639703bf4addee245f03ac82.jpg
Gambar 8. Bermain puzzle

img20221109084947-639703d008a8b543a67199f2.jpg
img20221109084947-639703d008a8b543a67199f2.jpg
Gambar 9. Bermain Playdough
  • Berkaitan dengan model pembelajaran
  • Guru menggunakan model pembelajaran dengan model sentra/kelompok dengan urutan dari pendahuluan, inti dan penutup.
  • Berkaitan dengan penilaian
  • Guru dituntut untuk melakukan penilaian dengan 6 aspek perkembangan; NAM, kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, dan seni. Denga instrumen penilaian yang lengkap mulai ceklis, pencatatan anekdot, dokumentasi hasil karya serta kegiatan wawancara.
  • Berkaitan dengan tata cara bermain fun nopoly.
  • Guru dituntut untuk memberikan gerakan-gerakan yang menarik bagi anak untuk yang aktif gerak lebih semangat bermain bersama sesuai aturan main.

Orangtua juga berperan penting pada perkembangan fisik motorik kasar anak. Anak dengan kekuatan otot kaki berlebih untuk orangtua lebih memperhatikan di lingkungan rumah dengan melihat keamanan dan kenyamanannya saat bermain dengan menyediakan permainan yang membuatnya aktif namun tetap terkontrol dengan awasan orangtua.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari penerapan media "panggung boneka" dengan berbasis TPACK, HOTS dan Metafora membuat anak lebih antusias dan tertarik terhadap media, anak menyelesaikan kegiatan mulai awal hingga akhir dengan baik tanpa merasa bosan, anak semakin semangat untuk mencoba hal baru, pembelajaran baru lewat media "fun nopoly games" tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa media FunNopoly Games adalah media yang efektif untuk pembelajaran dengan mengembangkan aspek fisik motorik kasar, agar anak lebih antusias dalam setiap kegiatan media ini bisa disesuaikan dengan tema yang di sampaikan guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun