Beribadah dengan modal islam, iman, dan ihsan sudah cukup disebut sebagai mukmin, muslim, dan muhsin sejati sehingga pula dalam ayat ini tak ada lagi tempat bertumpu kecuali kepada Allah semata.
Karena islam telah mengajarkan cara cara beribadah lahir kepada-Nya. Iman yang mengarahkan hati untuk membenarkan dan bergantung kepada-Nya. Sedang lautan ihsan adalah pucak kedamaian seorang hamba karena senantiasa merasa diawasi Allah, dalam setiap lisan da perbuatannya.
Pada kondisi ini, hati seseorang sudah ditumbuhi oleh perasaan diawasi oleh-Nya.
Sungguh damai jiwa yang islam, iman, dan ihsan bahagia jiwa yang megisi waktu dengannya. Sebaliknya, umur yang nihil dengan keimanan, keislaman, apalagi kepada Allah, niscaya kerugian tak bakal luput darinya.
Kehidupan yang kosong dari peribadatan kepada allah tentu akan mengundang kemurkaan-Nya, sehingga di dunia dan akhirat tak akan meraih ridho dan rahmat-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H