Mohon tunggu...
Ida Ayu Parami Cintiya
Ida Ayu Parami Cintiya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi saya menulis saya berkepribadian introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upacara Ngaben Dikatakan Sangat Boros, Perspektif Agama Hindu di Bali Mengenai Upacara Ngaben

10 Juli 2023   21:05 Diperbarui: 10 Juli 2023   21:13 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam konteks ini, banyak keluarga Hindu Bali menganggap biaya yang dikeluarkan untuk upacara ngaben sebagai suatu investasi spiritual dan sosial yang penting. Ngaben umumnya dilakukan dalam beberapa tahapan. Pertama, tubuh orang yang meninggal akan disemayamkan di rumah keluarga selama beberapa hari, di mana kerabat dan teman-teman dapat memberikan penghormatan terakhir. Selama masa ini, persiapan untuk upacara ngaben dimulai, termasuk pembuatan patung dari anyaman janur yang disebut "bade" yang akan digunakan sebagai kendaraan untuk roh yang akan dikremasi.

Kemudian, pada hari ngaben, prosesi dimulai dengan pengusungan "bade" dari rumah keluarga ke tempat kremasi. Biasanya, prosesi ini diiringi oleh musik dan tarian tradisional Bali. Sesampainya di tempat kremasi, bade diletakkan di atas tumpukan kayu bakar yang telah disusun secara khusus. Setelah itu, api dinyalakan dan proses kremasi dimulai. Selama proses kremasi, keluarga dan kerabat yang hadir mengikuti serangkaian ritual dan doa yang dipimpin oleh seorang pendeta Hindu. 

Mereka berdoa untuk mohon keselamatan dan pembebasan roh yang sedang dikremasi. Setelah proses kremasi selesai, sisa-sisa abu dikumpulkan dan dihanyutkan ke laut atau sungai sebagai simbol pengembalian roh ke alam semesta. Ngaben tidak hanya sebagai upacara kremasi, tetapi juga sebagai perayaan kehidupan dan sebagai momen untuk mengenang dan menghormati orang yang telah meninggal. Upacara ini dianggap sebagai suatu kehormatan bagi keluarga yang sedang berduka dan merupakan wujud dari rasa persatuan dan solidaritas di antara masyarakat Bali. 

Ngaben telah menjadi bagian integral dari budaya Bali selama berabad-abad. Meskipun Bali telah mengalami perubahan sosial dan budaya yang signifikan, praktik ngaben tetap kuat dan dilestarikan oleh masyarakat Bali. Upacara ini memainkan peran penting dalam menjaga identitas budaya dan spiritualitas Bali yang unik. Dalam era modern ini, ngaben juga telah menarik minat wisatawan yang ingin mempelajari dan mengalami kekayaan budaya Bali. Banyak wisatawan mengunjungi Bali dengan tujuan untuk menyaksikan upacara ngaben dan memahami lebih dalam tentang tradisi dan kepercayaan unik masyarakat Bali. 

Upacara ini melibatkan persiapan yang cermat, termasuk pembelian barang-barang ritual, pembuatan bade atau lembu, penyediaan makanan dan minuman untuk upacara, sewa pemangku adat, serta biaya pemakaman. Pernyataan bahwa Ngaben di Bali dikatakan boros mungkin berkaitan dengan biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan ritual ini. Ngaben adalah acara yang besar dan mahal karena melibatkan persiapan yang rumit dan melibatkan banyak anggota keluarga dan masyarakat setempat. 

Biaya yang terkait dengan mempersiapkan perlengkapan pemakaman, kayu bakar, makanan, minuman, dan pemujaan dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi keluarga yang mengadakan ngaben. Harga-harga dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas upacara dan ukuran perayaan. Keluarga-keluarga seringkali mengumpulkan dana untuk membiayai upacara Ngaben ini. Bagi beberapa keluarga, biaya upacara ini bisa mempengaruhi keuangan mereka dalam jangka pendek. 

Selain itu, ngaben juga melibatkan waktu yang cukup lama untuk persiapan dan pelaksanaan. Prosesi pemakaman dan pembakaran jenazah sering kali melibatkan banyak orang dan mengharuskan koordinasi yang rumit. Oleh karena itu, beberapa orang mungkin berpendapat bahwa ngaben merupakan acara yang boros waktu dan energi.

Namun, penting untuk diingat bahwa Ngaben merupakan salah satu upacara yang sangat penting dalam budaya dan kepercayaan masyarakat Bali. Upacara ini dianggap sebagai tugas sosial yang harus dilakukan dengan penuh rasa hormat terhadap leluhur dan tradisi. 

Oleh karena itu, meskipun biayanya tinggi, banyak keluarga Bali yang menganggapnya sebagai investasi yang layak untuk melaksanakan kewajiban agama dan menjaga keharmonisan hubungan dengan komunitas setempat. Meskipun perspektif agama Hindu menghargai pentingnya upacara Ngaben, setiap keluarga memiliki kebebasan untuk menentukan skala dan kompleksitas upacara sesuai dengan kemampuan mereka. Beberapa keluarga mungkin memilih untuk mengadakan upacara yang lebih sederhana dan hemat, sementara yang lain mungkin memilih upacara yang lebih besar dan lebih mewah. Prinsip inti yang dijunjung tinggi adalah pengabdian, penghormatan, dan penghargaaan terhadap tradisi dan leluhur mereka.

PENUTUP

Tradisi ngaben di Bali merupakan warisan budaya yang kaya dan penting bagi masyarakat Bali. Meskipun ada argumen bahwa tradisi ini bisa terlihat boros dalam penggunaan sumber daya, perubahan dan upaya untuk meningkatkan efisiensi sedang terjadi. Dalam menjaga keberlanjutan tradisi ini, penting untuk menghormati nilai-nilai spiritual dan budaya yang terkandung di dalamnya, sambil mencari solusi yang mempertimbangkan kebutuhan lingkungan. Edukasi dan pemahaman yang lebih baik tentang tradisi ini juga dapat membantu dalam menghormati kepentingan semua pihak yang terlibat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun