Si Hitam nikmat pemilik aroma khas dikenal dengan sebutan Kopi. Kopi telah muncul dan ditemukan abad ke-15, bangsa Arab merupakan pelopor pertama yang menciptakan sajian kopi di dunia. Bangsa Arab yang memiliki kebiasaan meminum kopi sebagai pengganti Anggur kala itu, popularitas kopi kian menarik minat di seluruh dunia.Â
Dibuktikan dengan banyaknya kedai kopi atau coffe shop di penjuru dunia, termasuk di dunia kuliner. Bahkan saat ini kebiasaan meminum kopi sudah mengalami pergeseran, tidak hanya sebagai kebiasaan sehari-hari yang umum, namun sudah menjadi lifestyle yang dianggap kekinian.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi. Di Indonesia sendiri kopi merupakan minuman yang besar di produksi, lebih dari 400 ribu ton kopi pertahunnya di produksi oleh perushaan kopi Indonesia. Menurut penelitian kopi memiliki rasa yang menarik dan sensasi yang menyeluruh dari karakteristik aroma kopi dalam kenyamana di mulut.
Perjalanan Kopi di Berbagai Negara
1. Bangsa Etiopia
Berawal dari penemuan biji kopi pada tahun 850 M di benua Afrika, terutama bangsa Etiopia. Kebiasaan bangsa Etiopia mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur, mereka mempercayai bahwa dengan mengonsumsi kedua jenis bahan tersebut secara dicampurkan akan memenuhi kebutuhaan protein dan energi bagi tubuh.
Tanaman kopi pertama kali ditemukan oleh seorang pengembala yang bernama Khalid, seorang Abyssinia, kala itu Khalid tengah mengembala kambing miliknya kemudiaan ia mengamati hewannya tetap terjaga sampai malam hari, setelah memakan sejenis buah beri yang tumbuh di tanah tersebut.
Khalid mencoba untuk memasak dan mengonsumsi biji-biji kopi tersebut, sampai akhirnya kebiasaan terus menerus mengonsumsi kopi berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah di Afrika. Sampai akhirnya para pedagang membawa biji-biji kopi ini ke tanah Arab melewati penyebrangaan Laut Merah sehingga biji kopi ini diolah dengan metode penyajiaan yang lebih maju. Dan saat itulah biji kopi mulai dikenalkan seluruh dunia.
2. Kopi di tanah Arab
Biji kopi mulai ditanam di atas tanah Arab melalui perdagangaan bangsa Afrika. Biji kopi dikenalkan pertama kali di distrik Yaman pada abad ke-15, kemudiaan pada abad ke-16 kopi mulai merambah ke wilayah lain seperti Persia, Mesir, Suriah, dan Turki. Bangsa Arab menjadikan hidangan kopi sebagai pengganti minuman anggur. Kepopuleran kopi kian meningkat seiring penyebaraan agama Islam.
Bangsa Arab tidak membudidayakan tanaman kopi di luar daerah Arab oleh karena itu bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi dari luar yang siap santap. Pada tahun 1600 sorang pemeluk agama berasal dari India berhasil membawa biji kopi keluar dari Mekah dan menanamkannya di berbagai daerah di luar Arab.
3. Memasuki Pasar Eropa
Penyebaraan kopi di tanah Eropa sempat menerima penolakaan di tahun 1600 oleh seorang Paus Clement VIII mengungkapkan bahwa budaya kopi merupakaan sebuah Bid'ah, yang dimaksudkan adalah budaya luar yang bisa mengancam diri mereka dan stuktural keagamaan, oleh karena itu meminum atau mengkonsumsi kopi merupakaan bagian berdosa.
Setelah melewati berbagai kontoversi yang ada, akhirnya kopi mendapatkan perizinan untuk masuk dan dikonsumsi oleh masyarakaat. Kopi menjadi bagiaan dari makanan atau minuman yang halal dimakan oleh seorang kristen. Pada tahun yang sama kopi yang dibawa dari Mekkah ke India oleh seorang Baba Budan saat pulang dari Ibadah haji di Mekkah. Kemudiaan di tahun 1616 kopi yang berasal dari Mukha, Yaman dibawa ke Belanda. Dan di tahun 1645, kedai kopi pertama dibuka di wilayah Eropa tepatnya di Venesia, Italia.
Di tahun 1616 oleh seorang saudagar asal Venesia biji kopi dibawanya dari tanah Turki, namun dalam jumlah sedikit yang tidak mencukupi kebutuhaan pasar. Oleh karenanya mereka mulai membudidayakan biji kopi dengan menanam dibeberapa tempat di tanah Eropa. Belanda adalah negara di Eropa yang pertama kali berhasil menenam biji kopi dan membudidayakaan kopi di tahun 1616. Kemudiaan melebarkan sayapnya dengan membawanya ke pulau Jawa Indonesia
Tahun 1650, untuk pertama kalinya kedai kopi dibuka di negeri Eropa tepatnya di komplek Oxford. Kemudiaan di tahun 1658, Belanda juga membuka kebun kopi pertamanya di Ceylon yang saat ini menjadi Sri Lanka. Kedai Kopi mulai merambah ke negara lainnya di Eropa, tepatnya di tahun 1668 pemilik kedai kopi Edward Lloyd's dibuka di London.
4. Masuknya Kopi di Indonesia
Awal mula kopi dikenal di Nusantrana tepat pada tahun 1696 oleh penjajah kolonialisme Belanda. Pada masa itu Belanda membawa bibit kopi pertama dari Malabar, India ke pulai Jawa. Bibit kopi berasal dari Yaman yang merupakan negara dengan pelopor kopi terbesar. Bibit kopi yang diketahui berjenis arabika tersebut dikirim dari Malabar, India oleh seorang Gubernur Belanda yang pada saat itu bertugas di Batavia (Jakarta).
Tepat pada tahun 1706 kopi pertama di Pulau Jawa berhasil setelah dua kali upaya dilakukan. Tepat para tahun 1699 upaya kedua dilakukan akibat percobaan penanaman pertama gagal total dan mengakibatkan selurug tanaman hancur terkena gempa bumi dan banjir. Hasil panen dari kopi tersebut dikirimkan ke kebun Raya Amsterdam untuk diteliti, dan menurut hasil kopi tersebut memiliki kualitas yang sangat baik dan memiliki potensi untuk diperdagangkan.
Memiliki potensi besar, Belanda memutuskan untuk melebarkan sayapnya dan memperluas perkebunan kopi ke beberapa daerah di Nesantara lainnya, seperti Aceh, Sumatera Utara, beebrapa daerah di Pulau Sulawesi, Bali, dan Papua. Belanda menggencarkan pembukaan lahan untuk tanaman kopi hampir seluruh pulau yang mampu tumbuh subur dapat menghasilkan yang bisa dinikmati.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi
https://ottencoffee.co.id/majalah/sejarah-singkat-masuknya-kopi-ke-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_kopi
https://disparpora.ngawikab.go.id/inspirasi-kopi-sebuah-artikel-ringan-di-akhir-pekan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H