Saya pergi kesana dan benar saya menemui banyak rupa lumut, kalau untuk jenisnya ada tiga, tetapi untuk rupanya berbeda-beda dan tempat hidupnya pun berbeda-beda, ternyata lumut itu terlihat sama  berwarna hijau, tetapi itu dari kejauhan setelah terlihat dari dekat bentuk mereka berbeda-beda, subhanallah kecil sekali bentuknya tetapi berbeda sekali rupanya, padahal dari jauh sama berwarna hijau. Lalu saya mencoba pengawetannya, saya pun hanya tergantung pada internet kala itu, mencari bahan kimia seperti resin dan katalis yang saya kira ada di toko kimia, saya datangi toko kimia, tetapi setelah antri panjang lalu tanya pada petugasnya ternyata resin dan katalis tidak ada di toko kimia melainkan ada di toko cat, wkwkwkkwk sungguh saya juga awam tentang ini. Saya pergi ke toko cat beli bahan sedikit untuk percobaan. 3 kali percobaan baru mendapatkan hasil yang baik, dalam proses percobaan yang selalu gagal saya punjuga sedikit pesismis bagaimana saya bisa menyelesaikan tugas saya.
[caption caption="sedikit blur maaf (hehehe)"]
[caption caption="sedkit blur juga hehehe"]
[caption caption="lebih jelas fotonya alhamdulillah"]
Lalu saya pergi ke museum Zoologi di daerah Malang, padahal sudah terlihat dari nama museumnya Zoologi, berarti di situ adalah mengawetkan hewan, tetapi saya tetap pergi saja berharap ada jawaban, oh ya saya kesana atas seorang teman pula, teman yang sama yang menyarankan untuk mencari lumut di gunung Panderman. Ketika pergi kesana ternyata benar hanya ada hewan saja, teapi setelah, bertemu dengan petugas dan bertanya pada petugasnya, lupa juga saat itu menanyakan nama, beliau memberi saran saya untuk menghubungi nomor Bu Denise, seorang guru biologi di smk katolik di Malang,ternyata beliau pernah melakukan penelitian tentang lumut, sungguh sebuah keajaiban dan benar menjadi sebuah jawabna yagng sangat membantu saya, saya di beri nomornya lalu menghubungi beliau, saya mengadakan janji untuk bertemu, setelah bertemu dan menunjukkan hasil percobaan saya beliau sangat kaget, karena hasilnya sangat buruk, beliau sendiri ternyata kurang paham pula dengan pengawetan resin bioplastik tumbuhan, tetapi satu petunjuk yang sangat membantu saya yaitu bahwa suami beliau Bapak Santo ahli dalam membuat gantungan dari resin dengan isi hewan. Saya mengatur jadwal janjian dengan Bapak Santo melalui Bu Denise, disana beliau mengajarkan pengalamannya dan memberi banyak saran terhadap saya. Alhamdulillah lumut yang saya awetkan setalah melalui proses yang panjang hampir saya selesaikan, masih kurang sempurna. Semoga segera terselseaikan dengan baik aminn…
[caption caption="alhamdulillah hehehe"]
Artikel yang saya buat ini untuk mengakiwili rasa terimaksih saya, padasemua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya ucapkan secara langsung satu persatu, terimkasih saya kepada :
Bapak Sihkabuden selaku dosen saya
Saudara Dicky Hanafi selaku teman saya
Museum Zoologi Frater Vianney Karangwidoro, Dau, Kota Malang, Jawa Timur
Ibu Denise selaku guru SMKKatolik Santo Yusuf Malang