Mohon tunggu...
suci lestari
suci lestari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal TEP Lebih Dekat

16 April 2016   10:48 Diperbarui: 16 April 2016   11:00 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih TEP? Apakah T E P? atau TEP (yang dibaca secara lengkap tanpa di eja).  TEP merupakan singkatan dari TEKNOLOGI PENDIDIKAN, setiap orang awam yang mendengar TEKNOLOGI PENDIDIKAN pasti langsung berfikir bahwa ranahnya adalah menjadi guru TIK, padahal mata pelajaran  TIK pun sudah di hapuskan bila mengikuti K13/kurikulum 2013. Saya menulis artikel ini atas pengalaman, selama menjadi mahasiswa TEP, banyak orang yang bertanya

“kuliah jurusan apa?”

“TEKNOLOGI PENDIDIKAN”

“oh nanti jadi guru TIK ya”

Sedih rasanya banyak orang diluar sana kurang tau adanya jurusan TEP, banyak yang baru mendengar dan menganggap jurusan tersebut adalah baru. Padahal tidak seperti itu. Dan beberapa universitas di Indonesia sudah memiliki jurusan TEP antara lain : UM, UPI, UNY, UNESS, UNESA.

Jadi TEKNOLOGI PENDIDKAN adalah jurusan yang mengarahkan pada bagaimana menjadi seorang yang dapat merancang pembelajaran.

Semoga jurusan TEP dapat dikenal oleh banyak orang, kadang saya merasa iri dengan jurusan lain, mengapa? karena jurusan lain, banyak sekali orang tau, misal : biologi, teknik, pgsd, pgpaud, dsb orang lain sekali dengar sudah punya gambaran yang benar untuk jurusan-jurusan tersebut, tetapi tidak untuk TEP, banyak yang kurang memahaminya dengan benar.

Ada satu pula yang saya merasa berada di jurusan ini sedikit istimewa, karena ada satu mata kuliah yang menuntut kita (kami para mahasiswa) membuat media pembelajaran 3 dimensi dalam bentuk media benda asli, benda tiruan, serta media 3 dimensi dalam bentuk digital pula, tetapi disini yang lebih membuat istimewa adalah media 3 dimensi benda asli dan tiruan, mengapa? Karena setiap mahasiswa di tuntut membuat media yang berbeda pada setiap anaknya dan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, setiap mahasiswa harus menguasai serta mempertanggungjawabkan atas pilihannya yang sudah di acc oleh dosen bersangkutan.

Disini saya akan menceritakan beberapa media yang saya garap (hehehhe) sebagai artikel dokumentasi milik pribadi saya.

SI HIJAU YANG TERLIHAT SAMA NAMUN BERBEDA

Untuk media benda asli yang saya buat adalah tentang pengawetan lumut, awalnya saya tidak tau apa-apa hanya bergantung pada RPP yang saya temukan di mbah google hehehhe, RPP tentang lumut, untuk medianya RPP tersebut saya kaitkan dengan media lumut yang dapat dibawa masuk kedalam kelas. Saya juga kurang tau seperti apa nantinya. Tapi lagi-lagi mbah google membantu, ada sebuah artikel tentang pengawetan dengan bioplastik, yang lebih banyak tersurat dalam artikel yangs saya baca adalah pengawetan hewan, tetapi kal ini saya ingin mengawetkan lumut, entah berhasil atau tidak sayapun kurang percaya diri, tapi apa daya hal ini harus saya pertanggungjawabkan ini adalah ide saya, jadi bagaimana saya memecahkan ide ini, saya mulai dari mencari informasi jenis lumut, cari materi di internet lalu gambar lumutnya, setelah dapat saya pergi ke lokasi untuk melihat kebenaran keberadaan jenis-jenis lumut yang saya inginkan, seorang teman menyarankan saya untuk pergi ke gunung Panderman, Batu,Malang. 

Saya pergi kesana dan benar saya menemui banyak rupa lumut, kalau untuk jenisnya ada tiga, tetapi untuk rupanya berbeda-beda dan tempat hidupnya pun berbeda-beda, ternyata lumut itu terlihat sama  berwarna hijau, tetapi itu dari kejauhan setelah terlihat dari dekat bentuk mereka berbeda-beda, subhanallah kecil sekali bentuknya tetapi berbeda sekali rupanya, padahal dari jauh sama berwarna hijau. Lalu saya mencoba pengawetannya, saya pun hanya tergantung pada internet kala itu, mencari bahan kimia seperti resin dan katalis yang saya kira ada di toko kimia, saya datangi toko kimia, tetapi setelah antri panjang lalu tanya pada petugasnya ternyata resin dan katalis tidak ada di toko kimia melainkan ada di toko cat, wkwkwkkwk sungguh saya juga awam tentang ini. Saya pergi ke toko cat beli bahan sedikit untuk percobaan. 3 kali percobaan baru mendapatkan hasil yang baik, dalam proses percobaan yang selalu gagal saya punjuga sedikit pesismis bagaimana saya bisa menyelesaikan tugas saya.

[caption caption="sedikit blur maaf (hehehe)"][/caption]

[caption caption="sedkit blur juga hehehe"]

[/caption]

[caption caption="lebih jelas fotonya alhamdulillah"]

[/caption]

Lalu saya pergi ke museum Zoologi di daerah Malang, padahal sudah terlihat dari nama museumnya Zoologi, berarti di situ adalah mengawetkan hewan, tetapi saya tetap pergi saja berharap ada jawaban, oh ya saya kesana atas seorang teman pula, teman yang sama yang menyarankan untuk mencari lumut di gunung Panderman. Ketika pergi kesana ternyata benar hanya ada hewan saja, teapi setelah, bertemu dengan petugas dan bertanya pada petugasnya, lupa juga saat itu menanyakan nama, beliau memberi saran saya untuk menghubungi nomor Bu Denise, seorang guru biologi di smk katolik di Malang,ternyata beliau pernah melakukan penelitian tentang lumut, sungguh sebuah keajaiban dan benar menjadi sebuah jawabna yagng sangat membantu saya, saya di beri nomornya lalu menghubungi beliau, saya mengadakan janji untuk bertemu, setelah bertemu dan menunjukkan hasil percobaan saya beliau sangat kaget, karena hasilnya sangat buruk, beliau sendiri ternyata kurang paham pula dengan pengawetan resin bioplastik tumbuhan, tetapi satu petunjuk yang sangat membantu saya yaitu bahwa suami beliau Bapak Santo ahli dalam membuat gantungan dari resin dengan isi hewan. Saya mengatur jadwal janjian dengan Bapak Santo melalui Bu Denise, disana beliau mengajarkan pengalamannya dan memberi banyak saran terhadap saya. Alhamdulillah lumut yang saya awetkan setalah melalui proses yang panjang hampir saya selesaikan, masih kurang sempurna. Semoga segera terselseaikan dengan baik aminn…

[caption caption="alhamdulillah hehehe"]

[/caption]

Artikel yang saya buat ini untuk mengakiwili rasa terimaksih saya, padasemua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya ucapkan secara langsung satu persatu, terimkasih saya kepada :

Bapak Sihkabuden selaku dosen saya

Saudara Dicky Hanafi selaku teman saya

Museum Zoologi Frater Vianney Karangwidoro, Dau, Kota Malang, Jawa Timur

Ibu Denise selaku guru SMKKatolik Santo Yusuf Malang

Bapak Santo selaku suami dari Ibu Denise

Tukang las yang membuat peyangga lumut

Bapak Ngadi selaku pembuat tempat media berupa alas kayu dan tutup aklirik

Toko Cantuka selaku penjual kain flannel

Toko cat Ngaglik Sukun Kota Malang selaku penjual resin, katalis, pigmen putih serta AFF

Gg Panderman sebagai tempat yang saya kunjungi

Ibu saya yang selalu menyemangati saya

Bapak saya yang selalu memberi dana untuk kegiatan

Terutama terimaksih saya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kemudahan yang telah diberikan kepada saya dalam menyelesaikan tugas perkuliahan, di izinkan bertemu dengan orang-orang baru bertukar ilmu serta pengalaman yang tak ternilai dengan apapun, sehingga saya kurang mampu mengucapkannya secara terus terang. Semoga dari tugas ini banyak sekali manfaat yang saya dapatkan untuk kedepannya menjadi lebih baik, belajar berinteraksi dan menjaga sikaturahmi dengan orang-orang yang baru saya kenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun