Memang tak dapat dimungkiri bahwa pupuk organik tidak memberikan efek instan ke tanaman dan pestisida organik tidak langsung menghilangkan hama dan penyakit, tetapi pupuk dan pestisida kimia tidak memunculkan dampak negatif seperti yang dihasilkan pupuk dan pestisida kimia. Hal ini karena pupuk dan pestisida berasal dari bahan-bahan organik, yaitu dari makhluk hidup, misal daun-daunan dan kotoran hewan. Contoh dari pupuk organik adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan, pupuk kompos dari sisa bahan organik, pupuk arang sekam yang berasal dari pembakaran sisa gabah, dan lain sebagainya. Contoh dari pestisida organik adalah pestisida nabati yang berasal dari tanaman dan pestisida hayati yang mengandung mikroba seperti jamur, bakteri, atau virus. Fokus transisi pemanfaatan pupuk dan pestisida organik dari pupuk dan pestisida kimia dalam proses pertanian menjadi fokus mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 223 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Kabupaten Jember Tahun 2024 yang mengadakan kegiatan Percepatan Optimalisasi Hasil Panen Pertanian yang dilaksanakan di Balai Desa Sukojember, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember pada Rabu, 21 Agustus 2024. Di kegiatan ini, mahasiswa KKN berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Jember, kelompok tani setempat, Dosen Jurusan Bisnis Politeknik Negeri Jember, dan pengusaha pupuk organik untuk mengenalkan dan menyosialisasikan cara mengoptimalkan hasil panen, langkah menyelesaikan permasalahan hama dan penyakit, pentingnya kebijaksanaan dalam penggunaan pupuk dan pestisida kimia, dan pemanfaatan pupuk dan pestisida organik serta pentingnya pengelolaan keuangan yang baik bagi petani.Â
Dalam kegiatan ini, mahasiswa ingin mengajak petani untuk bergotong royong mewujudkan ketahanan pangan Indonesia dengan lebih peduli terhadap optimalisasi hasil panen, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang serta menghindarkan petani dari kekurangan modal akibat pengelolaan keuangan yang tidak baik. Demonstrasi mengenai pembuatan pupuk organik PSB (Photosynthetic Bacteria) yang berbahan dasar air kolam, terasi, micin atau MSG, dan telur serta pembuatan pestisida nabati yang berbahan dasar Daun Paitan yang disebut juga Kipahit atau bunga bulan (Tithonia Diversifolia), bawang putih, daun sirsat, laos, dan kapur gampingÂ
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan petani sadar peran pentingnya dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan visi besar Indonesia Emas 2045. Selain itu, mahasiswa Kelompok 223 KKN Kolaboratif Kabupaten Jember Tahun 2024 yang berasal dari Universitas Jember, Institut Teknologi dan Sains Mandala, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, dan Universitas dr. Soebandi berharap kesejahteraan dari para petani juga ikut terdongkrak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H