Mohon tunggu...
Moch IchwanPersada
Moch IchwanPersada Mohon Tunggu... Seniman - Sutradara/Produser Film/Pernah Bekerja sebagai Dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Produser film sejak tahun 2011. Sudah memproduseri 9 film panjang termasuk nomine Film Dokumenter Terbaik FFI 2012, Cerita Dari Tapal Batas. Menjadi sutradara sejak 2019 dan sudah menyutradarai 5 serial/miniseri dan 5 film pendek. Mendirikan rumah kreatif Indonesia Sinema Persada dan bergiat melakukan regenerasi pekerja film dengan fokus saat ini pada penulisan skenario.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

7 Serial/Miniseri Asing Terbaik Tahun Ini yang Bisa Ditonton di Layanan Streaming [Bagian I]

28 Desember 2022   11:35 Diperbarui: 28 Desember 2022   12:25 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7 Serial/Miniseri Asing Terbaik Tahun Ini Yang Bisa Ditonton di Layanan Streaming

Bagian I

Pertumbuhan layanan streaming yang signifikan membuat produksi serial/miniseri semakin berlimpah. Dan cukup banyak diantaranya berkualitas bagus, bahkan tak kalah dibanding dengan kualitas film bioskop.

Berikut 7 serial/miniseri asing terbaik tahun ini yang bisa ditonton di layanan streaming.

1. THE STAIRCASE

Desember 2011. Michael dan Kathleen tengah bersemangat menjelang Natal. Setelah absen di Thanksgiving, eksekutif dari Nortel itu menginginkan makan malam Natal yang megah dengan rumah yang dihias mewah. Kathleen ingin merasakan kembali kehangatan keluarga dengan 5 anak-anaknya yang sudah dewasa. Tapi keinginan itu tak pernah terwujud. Cinta itu berakhir di tangga. Kathleen tewas berlumuran darah di tangga rumahnya sendiri. Michael yang menelepon 911 tak lama berselang menemukan Kathleen justru dituduh sebagai pembunuh.

Ketika peristiwa horor terjadi di tengah pasangan suami istri, prasangka selalu tertuju penuh pada salah satunya. Kathleen tewas dan haruskah Michael yang menjadi pembunuhnya? Dan kita pun mulai melihat keluarga yang porak-poranda. Dengan hati yang tercabik-cabik oleh tragedi. Dengan prasangka yang membuncah di dada. Kathleen adalah pusat keluarga Peterson. Sementara Michael tak bekerja, hidup dari masa lalunya yang sukses sebagai novelis.

"The Staircase" bisa ditonton di HB Go.

2. WECRASHED

Kisah Adam dan istrinya, Rebekah tak sesederhana kisah tentang impian dan harapan. Ini juga tentang ambisi dan kekuasaan dan cinta yang melingkar di tengah-tengahnya. Riuh, problematik, sesekali romantik.  Kisah cinta Adam dan Rebekah bernilai 47 milyar dollar, valuasi yang disematkan atas WeWork berkat kegemilangannya meraih investor demi investor termasuk super investor bernama Softbank.

Kisah Adam membangun bisnisnya sama chaotic-nya dengan caranya membangun rumah tangganya dengan Rebekah. Adam mencampurbaurkan bisnis dengan cinta dan membuatnya semuanya serba kabur. Adam juga mencampurbaurkan bisnis dan kesenangan sehingga susah untuk menarik garis diantaranya. Dan kita pun melihat dari kabur akan menjadi gelap dan garis itu akan hilang lenyap tak tersisa.

Dan uang selalu bisa jadi sumber malapetaka terbesar. Dengan kekuasaan yang dimilikinya, Adam tampil selayaknya nabi baru. Dengan Ambisi yang ditulis dengan huruf A besar. Ambisi memang seringkali membutakan mata dan Adam tak lagi melihatnya. Ia menolak melihatnya dan memilih menggunakan kacamata hitam. Tak sekedar menjadi pelindung, kacamata itu juga membuatnya menolak melihat kenyataan.

"WeCrashed" bisa ditonton di Apple TV.

3. BARRY

Barry menutup rapat kehidupan pribadinya. Ia tak ingin seorangpun tahu bahwa ia melakukan pekerjaan membunuh untuk menghidupi dirinya. Ia juga berkelit dari pengalaman sebelumnya ketika menjadi seorang tentara di Afganistan dan membunuh warga tak bersalah. Tapi menjadi aktor berarti membuka lapis demi lapis dari kehidupan pribadinya kepada orang lain untuk memperkaya karakter yang akan dimainkannya. Apa yang harus dilakukannya?

Di masa ketika media sosial menjelma menjadi semacam medium eksibisionisme, sosok Barry tentu bukan favorit. Ia menolak untuk berbagi bagian dari kehidupan ganda yang dijalaninya. Ia memilih hanya memperlihatkan bagian dari kehidupan yang diinginkannya: menjadi seorang aktor. Tapi bukankah kita semua demikian? Kita menyunting hidup kita di media sosial, hanya memperlihatkan bagian-bagian terbaik dan menyembunyikan borok-boroknya rapat-rapat. Kita menjelma menjadi seorang serba sempurna dengan kehidupan pernikahan bahagia, anak-anak yang menyenangkan, pekerjaan yang stabil sambil sesekali pelesir dan berbelanja di tempat yang wah.

Sosok Barry bukan hanya ingin menyunting hidupnya tapi ia ingin melenyapkan masa lalunya. Membuangnya jauh-jauh. Mengubur identitas Barry Brekman dan menjelma menjadi Barry Block seutuhnya. Seseorang yang menyenangkan, selalu supportif dan punya kehidupan normal.

"Barry" bisa ditonton di HB Go.

4. THE DROPOUT

Di benua yang berada ribuan kilometer jauhnya, kita bertemu dengan Elizabeth Holmes yang tanpa ragu memutuskan berhenti dari studinya di Teknik Kimia Universitas Stanford.

Seperti Adam Neumann, pendiri WeWork, Elizabeth mengikuti kata hatinya mewujudkan impian Amerika. Ia percaya di negara yang selalu diklaim paling demokratis itu, ia bisa mengubah dunia melalui perusahaan rintisan bernama Theranos.

Niatnya mendirikan perusahaan rintisan itu mulia betul: ingin memberi akses murah bagi masyarakat untuk mengetahui kondisi kesehatannya hanya melalui setetes darah. Siapa yang tak jatuh hati dengan ide mulia dan terkesan sederhana itu. Namun pada akhirnya kita tahu niat baik selalu tak cukup dan kita pun sulit membedakan apakah Elizabeth sejatinya seorang penipu atau memang hanyalah seorang yang naif.

Kita memang mudah dibuat jatuh hati dengan niat mulia. Niat mulia memang selalu mudah diperjualbelikan, sama seperti Theranos yang tak begitu sulit menggegerkan dunia investasi di Amerika Serikat dan menghimpun trilyunan dolar dari mereka yang percaya dengan niat mulia itu. 

Kita begitu gampang tergugah dengan niat mulia sehingga juga begitu mudah terperdaya karenanya. Kita tak segan menggelontorkan dana karena berharap gelontoran dana itu bisa mengubah seseorang. 

Dalam kasus Theranos, investor berharap kali ini mereka tak hanya berbisnis namun juga mengubah wajah dunia medis. Bayangkan betapa banyaknya masyarakat kecil akan tertolong dengan teknologi yang ditawarkan Theranos. Tapi sering kita lupa bahwa niat mulia kadang tampak "too good to be true". 

Dengan mudah kita mengesampingkan kekhawatiran kita dan mengedepankan kepercayaan berlebihan yang kita miliki. Sebelum pada akhirnya kita sadar bahwa semua sekedar niat mulia, masih terlalu jauh untuk diwujudkan.

"The Dropout" bisa ditonton di Disney Plus.

5. DOPESICK

Beth Macy membongkar skandal paling memalukan dalam sejarah farmasi Amerika itu di bukunya yang berjudul Dopesick: Dealers, Doctors, and the Drug Company that Addicted America. 

Kita bergidik ketika Macy membawa kita mengikuti kisah seorang ibu yang kehilangan anaknya hanya karena keserakahan dari perusahaan farmasi. 

Ada kisah sedih dari orangtua yang kehilangan anaknya, kemarahan dari saudara yang ditinggalkan kakak/adiknya hingga bagaimana garda depan masyarakat seperti polisi cenderung kebingungan menghadapi epidemi ini.

Yang paling menarik dari serial "Dopesick" yang tayang di Disney+ Hotstar ini adalah bagaimana cerita juga berkutat pada seorang dokter yang awalnya meresepkan obat itu ke pasiennya hingga akhirnya jatuh ke dalam lingkaran setan pecandu. 

Samuel Finnix, seorang dokter yang sangat dihormati di masyarakat, dengan mudah berubah dan dianggap menjadi sampah masyarakat ketika ia menjadi pecandu dan tak bisa mengendalikan dirinya. Ia tak hanya kehilangan pekerjaannya sebagai dokter, namun ia juga kehilangan harga dirinya.

Kita juga melihat bagaimana Betsy Mallum, seorang pekerja tambang, yang awalnya diresepkan oleh Samuel untuk mengkonsumsi Oxy demi meredakan nyeri. Namun perlahan tapi pasti, Betsy mengalami kecanduan yang tak hanya mengguncang hidupnya namun juga mengguncang keluarganya, terutama ibunya.

"Dopesick" bisa ditonton di Disney Plus.

6.  AS WE SEE IT

Apa yang kita ketahui tentang austime? Sebagian besar dari kita mungkin masih menggambarkan penyandang autisme sebagai "seseorang yang sulit berkomunikasi dengan orang lain dan punya dunianya sendiri". Dan Jason Katims dengan kepekaannya mengantarkan kita bertemu dengan tiga penyandang autisme: Jack, Violet dan Harrison.

Sekilas tak ada hal yang tampak "tak normal" pada ketiganya. Seiring durasi berjalan, tahulah kita betapa sempitnya kita memandang autisme selama ini. 

Jack sangat verbal, ia bisa berkomunikasi dengan lantang dengan orang lain namun ia tak punya keterampilan menyensor kata-kata yang keluar dari mulutnya yang bisa membuat orang lain sakit hati. 

Violet juga sama seperti Jack, ia bisa berfungsi dengan baik dalam masyarakat, ia bisa bekerja dengan baik, hanya saja ketika sesuatu mengganggu perasaannya, ia tak mempedulikan apapun.

Mungkin Harrison yang terlihat paling berbeda. Serial ini mengenalkannya dengan cara paling jitu. Dari jauh, ia dibimbing sang pengasuh, Mandy, untuk berjalan keluar dari apartemen menuju tempat tertentu. 

Harrison tak bisa berhadapan dengan kegaduhan, suara anjing menyalak dan mobil yang tiba-tiba menyalip. Tapi ia belajar mengalahkan segala ketakutannya agar ia bisa mandiri dan tak tergantung lagi kepada Mandy untuk hal-hal sesederhana membeli sesuatu di restoran.

"As We See It" bisa ditonton di Prime Video.


7. UNDER THE BANNER OF HEAVEN

Bagaimana rasanya menjadi seorang detektif yang religius ketika menyelidiki kasus pembunuhan ibu dan anak dan pelan-pelan merasa imannya tengah digerogoti dari dalam? Andrew Garfield bermain sebagai Jebediah Pyre dalam cerita berlatar tahun 1980-an ini. Kita melihat ia memainkan dua karakter dalam sebuah serial: sebagai pimpinan keluarga yang religius namun juga sebagai detektif yang meragu.

Bagaimana kita meyakini bahwa apa yang kita imani benar? Bagaimana jika agama yang kita jalani selama ini ternyata menyimpan borok-borok masa lalu yang teramat busuk? Dan bagaimana pula kita bersikap sebagai ayah dan suami di tengah keluarga yang kukuh mengimani agama yang diyakini itu?

Sebagai detektif, Pyre tentu tak bisa memilih kasus yang akan dihadapinya. Apalagi jika kasusnya bersinggungan langsung dengan agama yang diyakininya. Semakin lama kasus tersebut bergulir, keraguan Pyre semakin bertambah. 

Dalam sebuah adegan yang sangat intens, di dalam mobil yang terparkir di garasinya, Pyre gemetar mengambil buku merah dari dashboard. Buku merah itu mencatat sejarah yang tak pernah dibacanya tentang agama yang diyakininya, Kristen Mormon. Dan ia gentar.

"Under the Banner of Heaven" bisa ditonton di Disney Plus.

Ichwan Persada adalah sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun