Mohon tunggu...
Ichwan Navis
Ichwan Navis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pak Tua Bijak

29 September 2016   22:11 Diperbarui: 29 September 2016   22:16 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ Memang sudah nasibnya, nasib buruk.”

Ketika ditanya, sambal tersenyum tua bilang dengan tegas,

“ Kejadian ini pasti ada kebaikannya.”

Ketika ditanya semua orang, pak tua selalu menjawab begitu.

“ Kejadian ini pasti ada kebaikannya.”

Banyak orang berkomentar,

“ Nasib buruk gitu kok masih aja bilang baik.”

“ Mungkin pak tua itu ingin menghibur diri kali.”

“ Tapi ucapannya sering tepat lho.”

“ Ya, kita lihat aja nanti. Sudah jelas terpuruk gitu kok dibilang baik.”

Beberapa hari kemudian, perang terjadi di negeri itu. Panglima pun menyuruh para pemuda untuk ikut berperang. Para utusan Negara dating mengunjungi seluruh pelosok negeri untuk dipaksa para pemuda ikut berperang. Kalau tidak mau, maka pemuda itu dibunuh. Tangis pun seolah menemani negeri itu. Para orang tua menangis melepas anaknya pergi perang. Sementara para istri menangis meronta tidak siap mereka menjadi janda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun