Ketiga, Tut Wuri Handayani (Mendorong dari Belakang)
Guru juga memiliki peran mendukung kemandirian siswa dengan memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi, namun tetap dalam pengawasan. Prinsip ini penting untuk mempersiapkan siswa menjadi individu yang mampu berpikir kritis, mengambil keputusan sendiri, dan bertanggung jawab atas pilihannya. Di tengah tantangan globalisasi, dukungan ini menjadi esensial agar siswa dapat bersaing di dunia yang semakin kompleks.Â
Tantangan dan Peluang Guru Hebat dalam Mewujudkan Indonesia Kuat
Peran guru di Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan. Kesenjangan pendidikan di daerah terpencil, akses terbatas terhadap teknologi, hingga beban administratif yang tinggi sering kali menjadi hantaman bagi guru untuk fokus pada pengajaran. Selain itu, era globalisasi menuntut guru untuk terus beradaptasi dengan perubahan, baik dalam metode pengajaran maupun dalam memahami kebutuhan generasi baru yang lahir di era digital.Â
Namun, tantangan ini juga membawa peluang besar. Dengan kemajuan teknologi, guru dapat mengakses pelatihan daring, berbagi pengalaman dengan komunitas guru di berbagai wilayah, dan memanfaatkan sumber belajar yang tak terbatas. Pemerintah juga berperan penting dalam menyediakan kebijakan yang mendukung, seperti pelatihan kompetensi, peningkatan kesejahteraan, dan akses yang merata terhadap infrastruktur pendidikan.
Mengutip dari tasadmin.id, dalam pidatonya tadi (25/11), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa kementerian saat ini berupaya untuk meningkatkan kualitas guru melalui tiga program prioritas.
Pertama, pemenuhan kualifikasi guru. Terdapat ratusan ribu guru yang belum berpendidikan Diploma IV atau Strata 1. Secara bertahap, kementerian berusaha memberikan kesempatan bagi para guru untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D-IV/S-1.
Kedua, meningkatkan kompetensi guru tidak terbatas pada kompetensi akademik, pedagogik, moral, dan sosial tetapi juga kewirausahaan, dan kepemimpinan melalui berbagai pelatihan. Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter dan akhlak mulia, kementerian mulai memberikan pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai bagi para guru kelas dan guru bidang studi.
Ketiga, kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik bagi guru ASN PNS dan PPPK, maupun non-ASN. Dengan peningkatan kesejahteraan, para guru diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan kualitas pembelajaran.
Oleh sebab itu, manusia hebat bukan mereka yang tidak hanya mampu mengatasi tantangan, tetapi juga melihat peluang untuk terus belajar dan berinovasi. Dengan menciptakan generasi muda yang kreatif, kritis, dan berkarakter, guru hebat menjadi fondasi bagi Indonesia yang kuat.Â
Pendidikan adalah proses kolektif yang melibatkan semua pihak. Guru, dalam segala bentuk dan kapasitasnya, memegang peranan penting sebagai motor penggerak perubahan. Nilai-nilai Trilogi Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, di mana guru formal, orang tua, masyarakat, dan lingkungan harus berkolaborasi.Â