Puncaknya pada 1979 kekuasaan Pahlavi dilucuti menandai berakhirnya dinasti Shah dan membuka lembaran baru di bawah revolusi Islam. Bergantinya pemerintahan, berganti pula kebijakan, jilbab yang dulunya dilarang, sekarang di era Khomeini wajib dikenakan oleh perempuan. Perempuan yang tidak memakai jilbab sama saja menodai agama. Adapun satu-satunya bagian tubuh perempuan yang boleh terlihat hanyalah wajah dan telapak tangan.
Negara dan agama seketika bersekutu mengatur mana yang boleh dilakukan perempuan dan mana yang tidak. Pemberlakuan kebijakan ini dilakukan secara otoriter diikuti dengan aksi persekusi kepada perempuan yang enggan memakai jilbab, protes dilakukan tapi nggak mengubah apapun kecuali cengkraman rezim teokrasi yang kian kuat dan tergambarkan dengan hukuman penjara hingga cambukan untuk mereka yang langgar aturan jilbab.
Warisan Khomeini ini dan revolusi Islam terus dipelihara sekalipun ia meninggal pada tahun 1989 M, yang membedakan adalah bentuk hukumannya bahwa tidak ada lagi pemberlakuan cambuk. Aturan jilbab adalah wajah dari diskriminasi terhadap perempuan di Irak, bersanding dengan gambaran lainnya seperti larangan bekerja tanpa seizin laki-laki hingga akses yang sempit terhadap ekonomi dan pekerjaan. Kondisi itu nyaris tidak banyak berubah dan kematian Masha Amani hingga protes dari mahasiswi Universitas Azad karena aturan hijab merupakan penanda betapa hidup sebagai perempuan di Iran jauh dari kata baik-baik saja.
Perjuangan para perempuan di Iran menunjukkan bahwa kebebasan dan hak asasi manusia adalah nilai-nilai yang akan terus diperjuangkan, meski berhadapan dengan segala bentuk penindasan. Aksi-aksi berani mereka adalah bukti bahwa suara yang tertindas tak akan pernah sepenuhnya bisa dibungkam. Semoga dunia tidak hanya melihat, tetapi juga mendukung langkah-langkah mereka menuju kehidupan yang lebih bebas dan bermartabat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI