Ketiga, program adopsi pohon. Melihat terbatasnya luas RTH di Kabupaten Bekasi serta ketidakmungkinan menggusur pabrik-pabrik industri demi aspek ekologi, maka langkah bijak yang bisa dilakukan adalah mengisi setiap ruang terbuka dengan program menanam pohon. Hadirnya pohon-pohon yang mengisi ruang terbuka bisa mengatasi permasalahan yang ditimbulkan polutan, karena memang fungsi pohon adalah menghasilkan oksigen serta menyerap karbon dan menjerap partikel-partikel debu.
Kebanyakan program menanam pohon di berbagai wilayah hanya sebatas ceremony dan sekedar agenda untuk menunjukkan eksistensi organisasi atau instansi. Sehingga hampir setiap pohon yang ditanam lupa dirawat dan akhirnya mati sia-sia. Untuk itu, Â program menanam pohon yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi harus dikemas dengan cara yang berbeda untuk membangunkan ghirah masyarakatnya dalam upaya pelestarian lingkungan. Gerakan adopsi pohon adalah langkah yang dinilai paling tepat dalam mewujudkan gerakan menanam pohon yang berkelanjutan.
Dalam dunia konservasi hutan, adopsi pohon bukanlah sesuatu yang asing. Cara ini terbukti ampuh dalam melestarikan hutan dan memberdayakan masyarakat sekitar hutan. Belakangan ini, konsep adopsi pohon mulai ditiru masyarakat perkotaan namun dalam skema yang berbeda dan masih dalam skala yang sangat kecil.
Skema adopsi pohon di berbagai daerah memang berbada-beda, tetapi pada intinya adalah memberikan kesempatan kepada setiap masyarakat untuk menanam pohon dan memelihara hingga dapat tumbuh bermanfaat. Konsep pelestarian lingkungan dengan metode adopsi pohon terbukti mampu memberikan kesadaran lingkungan dan kebanggaan bagi para adopternya, terlebih ketika pohon yang ditanam tumbuh sesuai harapan.
Dalam implementasi program adopsi pohon ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi adalah pembuat kebijakan yang menetapkan minimal satu hari setiap tahun untuk melakukan program adopsi pohon serentak di seluruh Kabupaten Bekasi. Sementara perusahaan-perusahaan punya tanggungjawab penting dalam pendanaan dengan skema Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembiayaan bibit dan sebagainya. Lalu pegawai pemerintahan, karyawan perusahaan, pelajar, hingga masyarakat umum adalah adopter yang punya tugas penting dalam menanam dan merawat pohon-pohon yang diadopsi.
Untuk menambah antusias, setiap pohon bisa diberi nama oleh para adopternya. Kemudian setiap tahun dipilih adopter pohon terbaik dengan berbagai kategori mulai dari pegawai pemerintahan, karyawan perusahaan, pelajar, hingga masyarakat umum. Ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas usaha mengadopsi pohon dengan tulus dan ikhlas. Â
Jika ketiga langkah dalam upaya investasi udara bersih bisa terealisasi, maka masalah polusi udara bisa teratasi dan misi mewujudkan Kabupeten Bekasi yang ramah lingkungan bisa terwujud. Alhasil, saat sinergi pembangunan ekonomi dan ekologi hadir serasi dan saling melengkapi, Â maka hasil akhirnya adalah udara bersih yang menyehatkan masyarakat, dan industri yang menyehatkan perekonomian Kabupaten Bekasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H