Mohon tunggu...
ICHSAN NUR IMAWAN
ICHSAN NUR IMAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - ichsann

saya adalah salah satu mahasiswa universitas swasta di yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Pendidikan Agama Islam dalam Pengembangan Akhlak Peserta Didik

21 Juli 2021   23:11 Diperbarui: 21 Juli 2021   23:15 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran yang memiliki tujuan untuk mencetak seseorang menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna. Islam berpandangan bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat penting, proses yang dijalani itulah yang dapat memberikan ilmu pengetahuan yang dapat menunjang taraf hidup seseorang di hadapan Allah SWT dan di hadapan manusia lainnya.

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia, pengendalian diri, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Kebutuhan primer yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari adalah pendidikan. Pendidikan bertalian erat dengan upaya pengembangan serta pembinaan potensi yang dimiliki oleh manusia yaitu ruhaniah dan jadasiyah tanpa adanya pengecualian serta tanpa prioritas dari sejumlah potensi yang ada.

Pada dasarnya, (dalam QS. As-Syams : 8 dan QS. Adz Dzariyat : 8) islam merupakan keyakinan atau agama yang sempurna dalam memberikan acuan yang jelas terkati dengan tuuan dan hakikat pendidikan, yaitu memberdayakan potensi fitrah yang dimiliki manusia yang lebih mengarah kepada nilai-nilai kebenaran serta kebajikan.

Nilai-nilai keislaman memiliki dua segi yaitu segi normatif dan operatif. Segi normatif lebih condong pada pertimbangan baik dan buruk, benar dan salah, yang hak dan yang batil, yang diridhoi atau yang tidak. Lalu untuk segi operatif tersusun atas lima kategori yaitu baik dan buruk, setengah baik, netral, setengah buruk, dan buruk. Segi operatif itu yang mengkonstruk prinsip standart perilaku manusia.

Pada zaman modern seperti ini, pendidikan islam dihadapkan dengan berbagai macam tantangan. Oleh karena itu, pendidikan islam harus digiring kepada kebutuhan masyarakat modern. Dalam kehidupan masyarakat di perkotaan, banyaknya tuntutan kebutuhan sehari-hari membuat mereka cenderung untuk bergaya hidup materialisme, konsumerisme dan hedonisme, cenderung akan kekerasan, bahkan sampai penyalahgunaan narkoba. Dengan demikian, kita perlu mengontrol diri terhadap arus globalisasi yang begitu banyak mempengaruhi kehidupan.

Kenyataan di atas menjadikan proses pendidikan agama islam menjadi ujung tombak dalam pendidikan akhlak dan menjadi prioritas utama. Namun, tingginya angka kasus kenakalan remaja menunjukan kurang efektifnya usaha pendidikan ini untuk mereduksi tingkat kenakalan di kalangan remaja. Tentunya untuk menunjang keberhasilan pendidikan akhlak ini, peran orang tua, masyarakat, dan juga pemerintah perlu bersinggungan demi mewujudkan generasi muda yang kompeten dan berakhlak mulia.

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam ialah sebuah proses tingkah laku untuk menjadi yang lebih baik didalam masyarakat, untuk mengubah tingkah laku seorang menjadi yang lebih baik lagi diperlukan pembinaan dan pengajaran.

Pendidikan Agama Islam juga terdapat istilah-istilah umum, seperti al-ta'lim, al-ta'dib dan al-tarbiyah.

  • Ta'lim
  • Ta'lim mempunyai makna yang luas, seperti  terdapat di ayat Al-Qur'an. Dalam surat al-Kahf, ayat 65-66, tentang potongan ayat "allama" yang artinya memberi tahu  informasi yang belum diketahui, atau yang disebut yaitu pengajaran. Ta'lim juga dapat diartikan sebagai sebuah proses pemberian pemahaman, pengertian, pengetahuan dan tanggung jawab. Dalam artian usaha seseorang dalam pemberian perubahan dalam diri dari yang dahulu tidak tahu menjadi tahu.
  • Ta'dib
  • Ta'dib dalam istilah dapat dikatakan "taadabi" yang berarti belajar sopan santun. Dengan kata lain memfokuskan untuk pembinaan budi pekerti pada peserta didik.
  • Tarbiyah
  • tarbiyah merupakan sebuah proses dimana pendidik dalam membina ataupun mengajarkan pengetahuan terhadap anak tahap demi tahap yang sesuai dengan kemampuan anak untuk mencapai sebuah pemahaman yang luas.

Beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah upaya yang dilakukan oleh orang yang lebih dewasa kepada anak didiknya untuk pemberian pengajaran, pemahaman, pengetahuan dan mengamalkan agama islam berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan jiwanya yang berpedoman pada AlQur'an dan Al-Hadits.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah sebuah pondasi untuk peserta didik dimana dalam menjalankan aktifitas di sekolah berpedoman pada al-Quran dan Hadist, sehingga nilai nilai kesopanan peserta didik dapat di terapkan di lingkungan sekolah dan tercapainya akhlak alkarimah.

Tujuan Pendidikan Agama Islam menurut ahli pendidikan islam antara lain:

  • Menambahkan keimanan anak kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, dan hari kiamat.
  • Menanamkan rasa cinta dan penghargaan anak kepada Al-Qur'an, dalam membaca, memahami serta mengamalkannya.
  • Membantu anak dalam membentuk akhlak yang mulia
  • Mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan dunia-akhirat.
  • Menumbuhkan rasa optimi, kepercayaan diri, tanggung jawab, menghargai kewajiban, tolong menolong, sabar serta dapat memegang teguh pada prinsip-prinsip sesuai dengan ketentuan agama islam

3. Fungsi Pendidikan Islam

Fungsi pendidikan agama Islam menurut Ramayulis sebagai berikut:

  • Pengembangan adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak kepada Allah SWT, yang mana peran orang tua adalah yang utama dalam membimbing anak untuk menjadi beriman dan bertakwa. Sedangkan dalam konteks pendidikan yang memberikan pemahaman tentang bertakwa dan beriman adalah Pendidikan Agama Islam
  • Penyaluran

Pendidikan agama islam berfungsi memberikan sebuah pemahaman dan penghayatan pada diri siswa agar dapat dikembangkan dalam kehidupan nyata dengan pengabdiannya kepada Allah SWT.

  • Perbaikan

Perbaikan dalam Pendidikan Agama Islam ini berfungsi untuk mengkoreksi kesalahan-kesalahan pemahaman ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

  • Pencegahan

Pencegahan disini dapat dikatakan menghindari, menjauhi suatu hal yang negatif dari lingkungannya maupun budaya asing yang bisa saja merusak moral pada diri siswa

  • Penyesuaian

Pendidikan Agama Islam diajarkan agar siswa tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan fungsi dari Pendidikan Agama Islam adalah sebagai wadah untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk menjadi lebih baik dalam beraktifitas dimasyarakat.

4. Pengertian Akhlak

Kata Akhlak berasal dari bahasa arab, merupakan bentuk jama' dari "khuluq" yang menurut bahasa berarti tingkah laku, atau tabiat, budi pekerti. Kata tersebut mengandung persesuaian dengan kata "khalq" yang berarti kejadian (Supadie dan Sarjuni, 2012). Ibnu 'Athir dalam Didiek, menjelaskan bahwa "khuluq" itu artinya gambaran batin manusia yang sebenarnya (yaitu jiwa dan sifat-sifat bathiniah), sedang khalq merupakan gambaran bentuk jasmaninya (raut muka, warna kulit, tinggi rendah badan, dan lain sebagainya) (Supadie, 2015). Maka akhlak bisa dikatakan sistem etika yang menggambarkan dan tujuan yang hendak dicapai agama. Kata khulq merupakan bentuk tunggal dari akhlak, tercantum dalam Al-Quran surah Al-Qalam ayat 4: "Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)

Secara terminologi terdapat beberapa definisi akhlak yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya Ahmad Amin mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang dibiasakan (Amin, 2005). Hal ini sejalan dengan pengertian akhlak yang diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali yang mendefinisikan akhlak sebagai sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (al-Ghazali, Tth). Kemudian dipertegas lagi Ibnu Miskawih, beliau menyatakan bahwa akhlak merupakan suatu hal atau situasi kejiwaan yang mendorong seseorang melakukan suatu perbuatan dengan senang tanpa berfikir dan perencanaan (Maskawaih, tth).

Akhlak memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, diantaranya menjadi suatu nilai bagi suatu bangsa dan menjadi tolak ukur nilai pribadi bagi seseorang (Nasharuddin, 2007). Islam melihat akhlak itu sangat penting untuk mewujudkan keselamatan dan kedamaian manusia di dunia dan akhirat. Itulah sebabnya Nabi Muhammad SAW diutus untuk memperbaiki akhlak manusia sehingga tercipta ketentraman, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (QS. Al-Ahzab: 21)

Ayat tersebut memberikan petunjuk bahwa Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan hidup bagi orang-orang yang beriman, bagi mereka yang sempat bertemu langsung dengan Rasulullah SAW, oleh karenanya, cara meneladani Rasulullah dapat mereka lakukan secara langsung. Sedangkan bagi mereka yang tidak sezaman dengan Rasulullah SAW, maka cara meneladani Rasulullah SAW adalah dengan mempelajari, memahami dan mengikuti berbagai petunjuk yang termuat dalam sunnah atau Hadits beliau (Ismail, 2007).

5. Macam -- macam Akhlak

Menurut Islam, macam akhlak ada dua yaitu akhlakul karimah (akhlak terpuji) dan akhlakul mazmumah (akhlak tercela). Adapun defenisinya sebagai berikut:

  • Akhlakul Karimah
  • Akhlakul Karimah atau disebut akhlak yang terpuji merupakan salah satu golongan akhlak yang harus dipunyai setiap umat muslim. Adapun contoh macam akhlak tersebut diantarannya sikap rela membantu, jujur, santun, sopan, adil, tawakal, sabar dan lain sebagainya. Sebagai umat muslim sudah semestinya kita selalu menjaga akhlakuk karimah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
  • Akhlakul Mazmumah
  • Akhlak Mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan tidak baik yang harus dihindari setiap manusia. Hal ini harus dihindari karena akhlakul mazmumah dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain. Contoh dari macam akhlak akhlakul mazmumah yaitu sombong, iri, dengki, takabur, aniaya, ghibah dan lain sebagainya. Sebagai orang muslim sudah seharusnya kita menghindari akhlakuk mazmumah atau akhlak tercela.

Azty, A., Fitriah, F., Sitorus, L. S., Sidik, M., Arizki, M., Siregar, M. N. A., ... & Suryani, I. (2018). Hubungan antara Aqidah dan Akhlak dalam Islam. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 1(2), 122-126.

Daheri, M., & Warsah, I. (2019). Pendidikan akhlak: relasi antara sekolah dengan keluarga. At-Turats: Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam, 13(2), 1-20.

Khoirunnifal, M. Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Akhlak Siswa SMK PGRI 5 Serpong (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK IIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Munthoha, P. Z., & Wekke, I. S. (2017). Pendidikan Akhlak Remaja bagi Keluarga Kelas Menengah Perkotaan. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 15(2), 241-263

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun