Mohon tunggu...
Ichsan ibnoe hazard
Ichsan ibnoe hazard Mohon Tunggu... Teknisi - Alerta

Walaupun kata kata membuat orang percaya kebenaran, tapi sejatinya kebenaran tak ada kaitanya dengan kosa kata apapun!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Stempelisasi Politik

29 September 2022   06:54 Diperbarui: 29 September 2022   07:12 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

apakah  seorang tjokaminoto sang guru bangsa dianggap berbahaya karna menginginkan Indonesia bisa berdikari dengan  zelfbestuur-nya ? atau pangeran diponegoro dianggap berbahaya karna melawan kedzoliman dan kejahatan imperialis ditanah kelahiran nya ? 

lantas apa maksud tujuan daripada rezim --rezim yang telah dan sedang berkuasa mengeluarkan strategi politik belanda bengis kepada rakyat-nya sendiri ? . 

Dan bila mana kita melihat dengan hati nurani dan mengesampingkan kepentingan-kepentingan kelompok , secara empiris, istilah radikalisme, intoleran, subversive, pengacau dan seluruh stempel politik yang pernah ada di Indonesia ini selalu di cap kan pada orang-orang yang mengkritisi.

Orang-orang yang bersebrangan politik dengan pihak otoritas, walaupun pada teoritis demokrasi pihak oposisi adalah termasuk bagian penting bagi berjalanya demokrasi yang sehat, namun secara das sein atau  realitas yang terjadi malah sebalinya, pihak --pihak yang bersebrangan dengan istana adalah suatu perbuatan buruk.

Bilamana kita melihat secara das solien , perbuatan stempelisasin politik adalah perbuatan yang non-demokratis. Dan bilamana kita melihat secara historis, memuncul intrik pertanyaan " apakah pemerintah Indonesia sedang menapaki stategi politik belanda atau sedang memahat pada sebuah otokrasi-oligarki ?"

 

Penulis begitu paham  jikalau penulisan diatas masih jauh daripada sempurna, maka demi kesempurnaan penulis sangat berharap menerima kritik dan saran yang membangun dari kawan pembaca sekalian.

 

 

Salam hangat,

Salam literasi dan salam demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun