Mohon tunggu...
Rizki Sudhana
Rizki Sudhana Mohon Tunggu... Desainer - Web Designer

desainer visual - ui - produk - interior - exterior

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Perempuan yang Lahir dari Tumbal Nyawa

10 Januari 2025   18:30 Diperbarui: 10 Januari 2025   18:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang kuasa tersebut kembali meminta korban persembahan berupa makanan dan wangi dupa, kuasa itu bisa berwujud capung merah yang tiba tiba ada, seketika di buatkanlah segala makanan persembahan dan dibakarnyalah dupa,

Ternyata kuasa itu pun setia dengan tuannya

Menjelang ajal nenek tua ini para penjaga yang setia itu pun sedih, kandang burung gagak itu menabrakkan ke jendela kaca, tetapi ketika di lihat tak ada burung yang jatuh,

Suatu saat, ada pemuda yang katanya peka dan hebat mengusir roh jahat mau mencoba coba dengan nenek tua ini dengan melakukan doa doa pengusiran arwah, 

exorcism
exorcism

Kami sudah memperingatkan, janganlah coba di usir usir lagi karena mereka tidaklah mengganggu, dan lagi kuasa itu bukanlah dengan tingkatan yang rendah, itu bisa terjadi karena tumbal nyawa dari mamak tuanya, sedangkan burung gagak hitam itu bukan hanya pada tradisi Tionghoa kuno, bahkan tradisi Viking, agama agama pagan, burung gagak hitam adalah simbol kematian dan  nasib buruk, di adat Tionghoa gagak hitam disamakan dengan angka 4 dalam bahasa Mandarin adalah [s] , yang terdengar sama dengan [swng] yang artinya kematian.

Singkat cerita pemuda yang coba mengusir usir tersebut di serang gagak hitam tak henti2nya setiap hari, sampai sampai pemuda ini minta minta tolong agar mendoakan keselamatannya, pemuda itu tak bisa menahan kuasa tersebut, ku berkata

"mampus lah kau ikut campur urusan keluarga kami"

Pada akhirnya nenek tua ini meninggal di usia yang ke 93 tahun, dengan tenang

Dan meninggalkan cerita sejarah yang luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun