Gelas-gelas kaca itu pecah seribu,
membuat aku terluka dan tenggelam dalam lautan darahku sendiri.
Aku tak bisa berdiri,
telah terlanjur tenggelam begitu dalam.
Hingga tanganku bahkan tak dapat menggenggam, lagi.
Semuanya terasa begitu sakit.
Tak pernah kubayangkan,
akhirnya akan kau tinggalkan aku demi dia.
Aku tak bisa cukup mengerti,
mengapa kau lakukan semua hal ini.
Setiap kata-kata yang kau ucapkan dahulu, janji-janji yang begitu manis,
kini bagai debu yang pahit juga belati yang menohok relung hatiku terdalam.
Tak bisa kuhitung berapa banyak kau ucapkan kata cinta.
Setiap kuingat, kepalaku berputar,
seakan-akan kenangan itu menari-nari diatas kepalaku.
Menertawakanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H