Mohon tunggu...
Ezzah Tanisha
Ezzah Tanisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku Sayang Dia, tapi People Come and Go, Gimana dong?

3 Januari 2025   15:21 Diperbarui: 3 Januari 2025   15:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. fase bargaining (tawar-menawar).

Pada fase ini, amarah kita mulai padam dan berhenti menyalahkan diri sendiri, takdir, tuhan, atau seseorang yang pergi tersebut. Akan tetapi, kita juga sering teringat kenangan bersama dia dan mengajukan banyak pertayaan “bagaimana jika”. Intinya, pada fase ini, kita masih berharap dapat mengubah keadaan meskipun sadar bahwa dia telah pergi.

4. fase depression (depresi)

Fase ini merupakan fase terpanjang dalam proses penerimaan kehilangan. Pada fase ini, kita terus-terusan merasa sakit dan rindu. Perasaan ini dapat terjadi sangat intens selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Ini juga menjadi fase penentu apakah seseorang akan masuk fase penerimaan atau malah terjebak dengan  perasaan sedih yang intens tersebut.

5. fase acceptance (penerimaan)

Ini merupakan fase dimana seseorang sudah menerima kenyataan bahwa seseorang yang disayangnya sudah pergi. Kalau beberapa kali masih ketrigger dengan kenangan, perasaan sedih, ataupun penyesalan, itu hal yang wajar karena kita memang tidak bisa melupakan seseorang, tapi setidaknya kita tetap bisa melanjutkan hidup dengan baik-baik saja saat tidak ada dia.

Ketika Kita Mau Come ke Hidup Seseorang

Nah, sekarang kita memasuki fase move on (berpindah). Ini adalah momen ketika kita merasa cukup sedih-sedihannya dan mulai membuka diri ke orang-orang baru. Guys, aku mau mengingatkan. Kita ini juga seseorang yang bisa come and go di hidup orang lain. Bukan hanya orang lain yang bisa berlalu-lalang di hidup kita. Jadi, saat seseorang go dari hidup kita, kita juga harus bisa move on dan come ke hidup orang baru. Ingat ya, dunia kita tidak berpusat pada orang yang go itu dan hidup akan terus berlanjut.

Selain itu, ingat!, kita tidak bisa nerobos masuk ke dunia seseorang tanpa seizinnya. Oleh karena itu, cara kita untuk come juga harus diperhatikan agar kehadiran kita bisa diterima tanpa ragu oleh orang baru. Wajar banget kalau di awal, kita mau kasih first impression yang baik, sehingga bersikap sangat baik. Tapi usahakan tetap jadi diri sendiri ya. Jangan hanya karena mau diterima, kita sampai jadi orang lain yang bahkan terasa asing bagi diri sendiri. Perlahan-lahan tunjukkan sifat asli kamu, karena seburuk apa pun sifat kamu, selagi tidak toxic, pasti bisa diterima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun