Mohon tunggu...
Icha Nors
Icha Nors Mohon Tunggu... Guru - ibu rumah tangga, pendidik

Berhenti melihat jam/waktu dan mulai melihat dengan mata\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

SRC dan Stigma Usang Toko Kelontong

5 Desember 2019   14:05 Diperbarui: 5 Desember 2019   14:28 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stigma usang tentang toko kelontong tradisional yang tata tokonya terlihat kumuh, barang yang dijual kurang lengkap dan harga yang tidak bersaing kini dipatahhkan oleh adanya Toko kelontong milik paguyuban atau komunitas retail SRC.

Toko kelontong identik dengan perekonomian rakyat seharusnya memang berbenah jika tidak ingin tergerus oleh retail modern yang menjanjikan kenyamanan berbelanja, kelengkapan barang yang dijual dan harga yang relatif lebih murah.

Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah bekerjasama dengan SRC menyelenggarakan Festival SRC, yaitu sebuah ajang untuk mengpresiasi paguyuban Retail  dan UKM lainnya sekaligus memperkenalkan ekosistem SRC kepada khalayak sebagai wujud peningkatan daya saing UKM.

Festival yang dinamai Festival SRC Indonesia ini disselenggarakan pada hari Minggu 24 November 2019 di Stadion Diponegoro Semarang dan terbuka untuk umum dengan serangkaian acara :  Jalan Santai, Seremoni Gerakan Berkah (Berbelanja Dekat Rumah), Uji Coba Aplikasi di Pojok SRC, Pameran Produk Lokal di Pojok Lokal dan perkenalan Pojok Bayar sebagai sarana membayar tagihan dan Hiburan yang dimeriahkan oleh artis Via Vallen.

Pojok Lokal  SRC Sarana Mempromosikan Produk UKM
Mengikuti jalannya acara ini bersama teman-teman Kompasianer sangat mengasyikkan meskipun juga melelahkan. Butiran–butiran keringat sebesar biji jagung yang menggelinding dari dahi karena teriknya matahari seakan lebur dengan kebahagiaan tak terhingga melihat wajah-wajah ceria penuh asa dari peserta bazaar UKM di Pojok Lokal SRC yang menyajikan produk lokal dan aneka kuliner khas  Daerah yang ada di Nusantara.

Pojok Lokal merupakan upaya SRC membantu UMKM dengan menyediakan area khusus bagi mereka yang ingin memasarkan produknya. Hal tersebut sebagai upaya SRC melestarikan dan mengangkat kembali produk tradisional khas Indonesia. Produknya bisa bermacam-macam mulai dari makanan, tanaman, aneka kerajinan sampai kosmetik.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Pasangan muda pak Wendah dan bu Astrid pemilik usaha “Pentol” Merasa sangat senang sekali ketika ditawari bergabung di booth Pojok  Lokal ini. Sayang sekali katanya dia belum bisa memanfaatkan aplikasi Pojok Bayar karena masih pemula he..he..

“ Usaha Pentol  saya awali di tahun 2017 ketika pindah ke Semarang, memulai hidup baru di kampung halaman suami. Meski sudah dua tahu berdagang, pergaulan saya hanya terbatas di sekitar keluarga dan teman dari suami. Saya berharap di Pojok Lokal SRC ini  bisa mempromosikan produk pentol saya agar semakin  banyak dikenal orang. Dengan begitu omset ( uang hasil penjualan dagangan ) juga akan meingkat.” Harap Astrid.

dokpri
dokpri
Festival SRC Indonesia dan Rekor Muri
Festival yang melibatkan 3.700 toko kelontong SRC terbik se Jawa Tengah ini berlangsung sangat meriah.Berbagai kegiatan positif yang bisa diikuti oleh masyarakat umum.

Acara dihadiri oleh Taj Yasin Maimoen sebagai perwakilan Pemerintah Daerah Jawa Tengah,Wali Kota Semarang Hendar Prihadi dan Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Dra. Ema Rahmawati, Manager Commersial Strategy Anthony Limatra dan Ketua Paguyuban SRC.

Jalan Santai diikuti oleh kurang lebih 5000 peserta dari berbagai daerah. Dilanjutkan dengan peluncuran Gerakan Berkah (Berbelanja Dekat Rumah ) oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah dan penyerahan  Piagam pemecahan Rekor Muri sebagai penyelenggara Jalan Santai dengan pendaftaran menggunakan botol plastik.

Wakil Gubernur  menyambut baik kegiatan ini dan mendukung demi kemajauan UKM Indonesia.

Dalam kesempatan berbincang-bincang dengan kami Anthony Limatra mengatakan SRC yang berdiri pada tahun 2008 lalu hingga saat ini di Jawa Tengah sendiri sudah ada 17.500 toko kelontong yang tergabung dengan SRC . SRC akan terus berbenah untuk meningkatkan ekonomi rakyat demi kemajuan Indonesia.

dokpri
dokpri
SRC melakukan evolusi ke arah digital melalui peluncuran Aplikasi Ayo SRC.Melalui aplikasi Ayo SRC ini konsumen bisa mencari toko kelontong yang paling dekat dengan lokasi mereka.

Tinggal klik Ayo SRC konsumen diarahkan melalui GPS untuk menunjukkan toko kelontong SRC terdekat.

SRC adalah harapan baru buat masa depan toko kelontong rakyat. .Mereka berharap SRC bisa menjawab kegalauan mereka lantaran keterpurukannya oleh menjamurnya toko kelontong modern yang telah menggiring masyarakat kecil, para tetangga, handai taulan yang selama ini rajin menyambanginya untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari sembari bersilaturahmi atau sekedar curhat seolah melambaikan tangan perpisahan dan memilih mendatangi toko kelontong modern dengan segala kenyamananya, harga lebih murah dan lengkap.

Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Jawa Tengah Dra, Emma Rahmawati mengatakan saat ini 4,1 juta UMKM di Jawa Tengah yang 90 % didominasi oleh usaha kecil menengah. Saat ini pihaknya juga memberi pelatihan manajerial dan pemasaran dengan  beberapa Kopontren agar bisa bersaing dengan toko-toko kelontong modern.

dokpri
dokpri
Tiba saat yang ditunggu-tunggu yaitu pengundian 72 hadiah jalan santai denga hadiah utama berupa paket wisata ke pulau Bali selama 3 hari dan sepeda motor.

Terlihat wajah-wajah harap-harap cemas dari para pemilik toko kelontong SRC selama pengundian hadiah berlangsung.

Sayang sekali tak sempat mencatat siapa yang beruntung mendapatkan hadiah utama itu, tentulah sangat bersyukur.

Salam

#JadiLebihBaik
#BerbelanjaDekatRumah
#KompasianaOnloc
#FestivalSRCIndonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun