Stigma usang tentang toko kelontong tradisional yang tata tokonya terlihat kumuh, barang yang dijual kurang lengkap dan harga yang tidak bersaing kini dipatahhkan oleh adanya Toko kelontong milik paguyuban atau komunitas retail SRC.
Toko kelontong identik dengan perekonomian rakyat seharusnya memang berbenah jika tidak ingin tergerus oleh retail modern yang menjanjikan kenyamanan berbelanja, kelengkapan barang yang dijual dan harga yang relatif lebih murah.
Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah bekerjasama dengan SRC menyelenggarakan Festival SRC, yaitu sebuah ajang untuk mengpresiasi paguyuban Retail dan UKM lainnya sekaligus memperkenalkan ekosistem SRC kepada khalayak sebagai wujud peningkatan daya saing UKM.
Festival yang dinamai Festival SRC Indonesia ini disselenggarakan pada hari Minggu 24 November 2019 di Stadion Diponegoro Semarang dan terbuka untuk umum dengan serangkaian acara : Jalan Santai, Seremoni Gerakan Berkah (Berbelanja Dekat Rumah), Uji Coba Aplikasi di Pojok SRC, Pameran Produk Lokal di Pojok Lokal dan perkenalan Pojok Bayar sebagai sarana membayar tagihan dan Hiburan yang dimeriahkan oleh artis Via Vallen.
Pojok Lokal SRC Sarana Mempromosikan Produk UKM
Mengikuti jalannya acara ini bersama teman-teman Kompasianer sangat mengasyikkan meskipun juga melelahkan. Butiran–butiran keringat sebesar biji jagung yang menggelinding dari dahi karena teriknya matahari seakan lebur dengan kebahagiaan tak terhingga melihat wajah-wajah ceria penuh asa dari peserta bazaar UKM di Pojok Lokal SRC yang menyajikan produk lokal dan aneka kuliner khas Daerah yang ada di Nusantara.
Pojok Lokal merupakan upaya SRC membantu UMKM dengan menyediakan area khusus bagi mereka yang ingin memasarkan produknya. Hal tersebut sebagai upaya SRC melestarikan dan mengangkat kembali produk tradisional khas Indonesia. Produknya bisa bermacam-macam mulai dari makanan, tanaman, aneka kerajinan sampai kosmetik.
“ Usaha Pentol saya awali di tahun 2017 ketika pindah ke Semarang, memulai hidup baru di kampung halaman suami. Meski sudah dua tahu berdagang, pergaulan saya hanya terbatas di sekitar keluarga dan teman dari suami. Saya berharap di Pojok Lokal SRC ini bisa mempromosikan produk pentol saya agar semakin banyak dikenal orang. Dengan begitu omset ( uang hasil penjualan dagangan ) juga akan meingkat.” Harap Astrid.
Festival yang melibatkan 3.700 toko kelontong SRC terbik se Jawa Tengah ini berlangsung sangat meriah.Berbagai kegiatan positif yang bisa diikuti oleh masyarakat umum.
Acara dihadiri oleh Taj Yasin Maimoen sebagai perwakilan Pemerintah Daerah Jawa Tengah,Wali Kota Semarang Hendar Prihadi dan Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Dra. Ema Rahmawati, Manager Commersial Strategy Anthony Limatra dan Ketua Paguyuban SRC.
Jalan Santai diikuti oleh kurang lebih 5000 peserta dari berbagai daerah. Dilanjutkan dengan peluncuran Gerakan Berkah (Berbelanja Dekat Rumah ) oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah dan penyerahan Piagam pemecahan Rekor Muri sebagai penyelenggara Jalan Santai dengan pendaftaran menggunakan botol plastik.
Wakil Gubernur menyambut baik kegiatan ini dan mendukung demi kemajauan UKM Indonesia.
Dalam kesempatan berbincang-bincang dengan kami Anthony Limatra mengatakan SRC yang berdiri pada tahun 2008 lalu hingga saat ini di Jawa Tengah sendiri sudah ada 17.500 toko kelontong yang tergabung dengan SRC . SRC akan terus berbenah untuk meningkatkan ekonomi rakyat demi kemajuan Indonesia.
Tinggal klik Ayo SRC konsumen diarahkan melalui GPS untuk menunjukkan toko kelontong SRC terdekat.
SRC adalah harapan baru buat masa depan toko kelontong rakyat. .Mereka berharap SRC bisa menjawab kegalauan mereka lantaran keterpurukannya oleh menjamurnya toko kelontong modern yang telah menggiring masyarakat kecil, para tetangga, handai taulan yang selama ini rajin menyambanginya untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari sembari bersilaturahmi atau sekedar curhat seolah melambaikan tangan perpisahan dan memilih mendatangi toko kelontong modern dengan segala kenyamananya, harga lebih murah dan lengkap.
Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Jawa Tengah Dra, Emma Rahmawati mengatakan saat ini 4,1 juta UMKM di Jawa Tengah yang 90 % didominasi oleh usaha kecil menengah. Saat ini pihaknya juga memberi pelatihan manajerial dan pemasaran dengan beberapa Kopontren agar bisa bersaing dengan toko-toko kelontong modern.
Terlihat wajah-wajah harap-harap cemas dari para pemilik toko kelontong SRC selama pengundian hadiah berlangsung.
Sayang sekali tak sempat mencatat siapa yang beruntung mendapatkan hadiah utama itu, tentulah sangat bersyukur.
Salam
#JadiLebihBaik
#BerbelanjaDekatRumah
#KompasianaOnloc
#FestivalSRCIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H