Mohon tunggu...
Tasya Amanda Putri
Tasya Amanda Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis pemula

hi! Panggilan ku taman, salam kenal semuanya. Hobiku menonton drama Korea dan film sejarah, menulis hanya sebagai media latihan agar aku terus bisa mengungkapkan apa yang aku pikirkan tanpa bercerita ke satu orang saja.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dua Rekan Tewas Terkena Bom Hingga Bertemu Pujaan Hati

22 Juni 2024   09:11 Diperbarui: 22 Juni 2024   18:16 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber milik pribadi

Ayah bercerita menurut dia peristiwa paling mengerikan Ketika 2 rekan ayah terkena bom, sebelumnya  itu kami sedang berpatroli menemukan bom yang ternyata memiliki 2 sumbu ketika sudah di putus 1 sumbu ternyata baru ketahuan bom tersebut memiliki 1 sumbu di bagian bawah lalu meledak dan 2 teman ayah sebagai penjinak bom dari Kopassus terlempar ke sawah dengan tubuh yang hancur, ayah dan rekan-rekan yang lain mengambil bagian-bagian tubuh 2 rekannya yang telah gugur lalu dikumpulkan kemudian mereka bawa ke pos, mental seorang tentara memang diciptakan kuat tak terbayangkan kalau diriku ini diposisi ayah, mengumpulkan tubuh rekanku sendiri membayangkannya saja sangat mengerikan. Selain itu GAM juga melakukan pencurian dan membunuh TNI-POLRI sebagai bentuk ancaman.

Kenangan membahagiakan

Ketika melakukan pendekatan kepada masyarakat-masyarakat aceh dan juga melindungi mereka dari intimidasi dan tindak kriminal yang dilakukan oleh GAM, bermain dengan anak-anak kecil, berolahraga dengan bermain voli bersama,  mendapat teman, keluarga dan juga istri. Mengenal daerah-daerah baru pengalaman itu tidak bisa dibayarkan oleh apapun dan sangat berharga.

Peristiwa kelam ini aku ceritakan kembali sebagai bentuk kenangan apa yang sudah dilalui seseorang. Bukan maksud untuk mengungkit kembali peristiwa kelam, tetapi bisa kita jadikan sebagai pengingat bahwa Indonesia pernah mengalami peristiwa ini karena ketidakadilan akan daerahnya serta sebagai pengingat agar tidak terulang peristiwa yang sama. Semoga teman-teman pembaca setelah membaca ini merasa ingin mengetahui atau mengingat kembali sejarah pemberontakan GAM di aceh dan ikut mendoakan korban-korban yang gugur dalam peristiwa ini.

Selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun