Mohon tunggu...
Ibu Seno
Ibu Seno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Selama orang masih suka berkarya, dia masih suka hidup dan selama orang tidak suka berkarya sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut." (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkunjung Ke TMP Arya Wangsakara - Kab. Tangerang.

18 Januari 2014   20:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:42 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya saya pernah nulis saat proses pembangunan Makam Pahlawan Kab. Tangerang sedang berlangsung. Seperti yang saya tulis di situ, Karena adanya pemekaran di wilayah Tangerang, menjadi Tangerang Kodya dan Tangerang Selatan, maka Kabupaten Tangerang tidak memiliki Makam Pahlawan lagi. Dipilihnya Makam Arya Wangsakara dan area pemakaman lainnya sebagai makam pahlawan Kab. Tangerang bukan tanpa alasan, justru karena Arya Wangsakara adalah salah seorang pendiri Tangerang dan karena letak lokasinya juga yang cukup strategis di desa Lengkong Kyai - Pagedangan, bersebelahan dengan Perumahan Bumi Serpong Damai. Di atas lahan seluas kurang lebih 3.5  hektar , Taman Makam Pahlawan ini sudah diresmikan oleh Bupati Kab. Tangerang. Sebelumnya, luas lahan TMP Aria Wangsakara hanya sekitar 2 hektar. Kini sudah ditambah sekitar seluas 1.5 hektar, sehingga luasnya menjadi 3,5 hektar ke arah barat.

Ketika saya berkunjung beberapa hari lalu ke lokasi ini, sudah tampak Makam Pahlawan  Kyai Arya Wangsakara yang sudah selesai di pugar dan berada dalam gedung yang megah yang terletak agak di atas perbukitan.

[caption id="attachment_290723" align="aligncenter" width="492" caption="Makam Arya Wangsakara & Tugu "]

1390052152433591695
1390052152433591695
[/caption] [caption id="attachment_290724" align="aligncenter" width="448" caption="Makam Arya Wangsakara - bertirai biru "]
13900523281972093305
13900523281972093305
[/caption]

Makam lain disekitarnya juga sudah selesai dipugar dan disekitar makam sudan ditanami pohon-pohon. Penanaman pohon di area makam pahlawan ini dilakukan pada acara  Festival Hijau BSD City ke-10 dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup se dunia.

Turun sedikit menyusuri tangga dari makam Arya Wangsakara, tampak menjulang tugu yang dan tiang bendera, dan lapangan dengan lantai keramik.

[caption id="attachment_290722" align="aligncenter" width="448" caption="Kantor & Pendopo "]

13900520291359765464
13900520291359765464
[/caption] Sayangnya saya tidak menemukan  jawaban yang pasti ketika saya bertanya kepada salah seorang penduduk yang sedang berada di situ untuk menanyakan apa arti / filosofi tugu ini. Di sebelah kiri lapangan ada ruang perkantoran TMP, dan di sebelah kirinya ada pendopo tempat melakukan berbagai kegiatan. Beberapa waktu lalu, juga pernah diadakan kegiatan pameran lukisan kaligrafi di sini. Menurut teman saya Awab dan beberapa teman yang saya temui sedang berkumpul di pendopo, nantinya akan ada museum yang menceritakan sejarah Arya Wangsakara dan pahlawan Tangerang lainnya yang menceritakan kiprah dan perjuanganya dalam pengembangan dan penyebaran agama Islam di Tangerang . Selesai berkunjung ke Taman Makam Pahlawan, sambil saya berkunjung ke rumah family lainnya, saya singgah sejenak di rumah almarhum Ustadz saya yaitu Ustad Daud yang rumahnya sekarang dijadikan cagar budaya.

1390052671594922373
1390052671594922373

13900527261680308524
13900527261680308524

[caption id="attachment_290730" align="aligncenter" width="448" caption="Kaligrafi di atas pintu, dulu khas ada di tiap rumah di sini "]

13900529431386405476
13900529431386405476
[/caption]

Dipilihnya rumah ini sebagai cagar budaya, karena rumah inilah yang masih mempertahankan keasliannya. Mulai dari bentuk atap, jendela, daun pintu, juga lantainya yang berwarna merah bata.

Melihat rumah ini, saya jadi teringat masa kecil, masih banyak rumah sejenis ini di Lengkong.

Senang sekali rasanya pemerintah Kab. Tangerang masih menjadikan dan mempertahankan Desa Lengkong Kulon ini sebagai  daerah cagar budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun