Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Surat Terbuka buat Ketua Peradi Otto Hasibuan SH urusan Pengangkatan Sumpah Besok

24 Januari 2021   12:09 Diperbarui: 24 Januari 2021   12:18 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau satu kali Rapid Test/ Antigen biaya Rp 250 ribu - Rp 1 juta. Silakan hitung saja biaya yang ditanggung setiap orang.  Apa mau dan mampu setiap panitia membayar dari kantong sendiri untuk Rapid Test? Ya mestinya dibayarin organisasi atau Pengadilan Tinggi sebagai tempat kerja,  mosok bayar sendiri. 

Pertanyaan kritisnya, beneran PERADI dan Pengadilan Tinggi membayar Rapid Tes per-tiga hari untuk karyawannya?  

Hitungannya 1 bulan = 30 hari = 10x rapid tes. Sebulan untuk satu pegawai, Organisasi harus mengeluarkan budget Rp 2,5 juta. 

Kalau ada 10 karyawan = Rp 25 juta perbulan? Kalau 20 karyawan = Rp 50 juta perbulan, untuk Rapid Tes/Antigen. 

Hmmm, kalau benar 100% demikian, secara pribadi saya angkat jempol untuk PERADI dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. 

Semoga Surat Terbuka lewat tulisan ini bisa sampai ke Pimpinan dan Sekjen PERADI. Sebenarnya saya sudah coba minta nomor WA dan bisa menjapri Dr Otto Hasibuan, tetapi staf PERADI  pada mingkem wae. It is oke. Banyak jalan ke Roma, termasuk lewat tulisan ini toh, semoga sampai ke Petinggi PERADI.

Sekali lagi saya terbeban karena banyak advokad yang menjapri saya, mungkin karena saya paling muda dan paling cakep ya (hehehe bercanda). Kami hanya bertanya mewakili banyak advokad,  dan berharap PERADI bisa lebih bijaksana. Tetap menerapkan protokol kesehatan, tetapi dengan cara dan biaya yang lebih masuk akal, misalnya pengecekan suhu tubuh. 

Jadi tidak perlu menambah beban para advokad --meminjam kalimat mereka-- yang masih miss-queen (baca miskin, hehehe) ini, makan saja irit-irit.  Jika sepanjang Tahun 2021 ini,  ada 27 Pengadilan Tinggi x 500 Advokad yang Angkat Sumpah = 13.500 advokad. Maka minimal 13.500 orang  akan bersyukur jika PERADI bisa lebih bijaksana, tidak menambah beban biaya. Oya,  Para Advokad sudah membayar Rp 4 juta untuk biaya Pengangkatan Sumpah. 

Semoga PERADI akan terus berupaya untuk menjadikan PERADI sebagai organisasi Advokat yang memberikan kemaslahatan bagi semua anggotanya, bagi masyarakat luas, serta bagi tegaknya supremasi hukum di Negeri tercinta ini.

Salam hormat  

Dra. Mercy Sihombing, SH  (ibumercy@gmail.com / ibumercy.aphi@pgri.or.id)
(saat ini saya konsentrasi menjadi advokad yang  berfokus pada masalah guru dan pendidikan, dan problem disabilitas usia sekolah)

Tambahan sedikit :  Dalam Daftar Nama Resmi yang dikeluarkan Peradi, mengapa Gelar saya  salah tulis ya.  Sejak dua hari lalu saya sudah minta direvisi ke Panitia. Mohon konfirmasi atas kesalahan itu disampaikan juga ke saya segera ya. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun