Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada yang Marah, Jokowi dan Prabowo Berpelukan

13 Juli 2019   16:30 Diperbarui: 13 Juli 2019   16:50 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akun Twitter Putra Pembangkang

Buat saya, itu argumentasi yang aneh. Apakah ke-600 orang yang mengorganisir rakyat berpemilu pasti marah jika rekonsiliasi terwujud? Justru yang masuk akal adalah para pahlawan pemilu bahagia karena kerja keras mereka terwujud dan berlabuh di perdamaian bangsa Indonesia. 

Jadi siapakah mereka yang marah karena Prabowo mengucapkan selamat pada Jokowi? 

Mungkin secara simple, satu postingan di twitter Partai Gerindra langsung lugas menjawab.

Akun Twitter Putra Pembangkang
Akun Twitter Putra Pembangkang

Say Goodbye buat pendukung HTI dan topeng-topengnya

Nah buat mereka yang kekeuh say goodbye, silakan tinggalkan Indonesia. 

Rasanya 55% pemilih Jokowi tidak keberatan jika para pendukung Prabowo, maksudnya pura-pura pendukung, pindah ke luar Indonesia.

Mengapa saya sebut pura-pura pendukung? Ya jelaslah. Jika mereka pendukung setia Prabowo, harusnya ikut bahagia melihat Prabowo membuktikan ke-negarawan-an.

Apalagi terbukti di “kencan pertama” mereka usai Pilpres 2019, ternyata sama sekali tidak ada persyaratan macam.macam.  

Kita perlu mempertanyakan dengan tegas, ucapan dari mulut-mulut orang “tidak bertanggungjawab” yang bikin resah. Seperti ocehan Danil  Azhar, atau siapapun yang ngotot syarat rekonsiliasi harus memulangkan siapapun.

Nah sekarang ketahuan, mereka yang tidak menerima rekonsiliasi layak disebut  “sampah Indonesia”.

Sampah ya silakan dibuang. Sebenarnya sampah tertentu masih bisa di daur ulang. Dalam konteks ini, daur ulang isi otaknya, buang radikalisme dan diisi nasionalisme Indonesia, Garuda Pancasila.  

Semoga Anda dan saya tidak sudi, tidak mau jadi “sampah Indonesia” . Mari bersatu bersinergi bangga menjadi Indonesia yang ber-Pancasila. Kita NKRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun