Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

RIP Ompung, DL Sitorus

3 Agustus 2017   23:37 Diperbarui: 4 Agustus 2017   09:35 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak kaget saya dan mungkin anda membaca berita konglomerat DL Sitorus menghembuskan nafas terakhirnya. Sitorus meninggal di kursi pesawat Garuda GA 188 saat boarding di Medan dari Jakarta tadi siang.

Darianus Lungguk Sitorus yang saya ingat dan dari laporan foto-foto media  selalu menjaga kebugaran dan tubuh yang proporsional.

Pertama kali melihat sosoknya yang tinggi dan proposional pada awal tahun 1980an. Saat itu Pak De eL, begitu biasa dipanggil, mau memberi modal pembangunan Gereja HKBP Tanjung Priok sekitar ratusan juta rupiah. Jumlah yang sangat besar saat itu.

Kenyataannya, lelaki Batak itu mau memodali biaya pembngunan, tanpa jaminan apapun, sehingga jemaat HKBP Tanjung Priok yang umumnya hidup pas-pas-an,  bisa mencicil biaya sampai belasan tahun.

De eL merupakan satu pengusaha Batak yang sukses dan punya komitmen sosial yang tinggi.  Konon De eL memiliki ikatan batin dengan Gereja HKBP Tanjung Priok karena saat masih remaja ia sempat bekerja sebagai buruh di pelabuhan Tanjung Priok.

Karena itulah ia sempat berkaul, jika mendapat rejeki, ia akan membangun gereja yang tadinya cuma numpang di gereja lain di gang sempit gang Forth / Ford  menjadi bangunan gedung yang layak.

Bukan cuma layak, dari bangunan gereja 100 meter persegi, jemaat HKBP Tanjung Priok di bawah pimpinan Voorhanger St HP Sihombing bisa pindah ke Jl Swasembada Timur. Gedung gereja megah berdiri di  tanah sekitar 1000 meter persegi sehingga bisa menampung ribuan keluarga Batak Kristen jemaatnya.

Sejak dibangun tahun 1980an sampai  kini, Gereja HKBP Tanjung Priok termasuk gedung gereja terbesar di DKI Jakarta dan di Indonesia.

Jasa DL Sitorus bukan cuma dirasakan komunitas Batak di ibukota. Di kampung halamannya, penghargaan pada Sitorus dibuat menjadi nama jalan.

Peresmian DL Sitorus menjadi nama jalan terpanjang di Toba Samosir yang meliputi dua kecamatan, Lumbanjulu dan Ajibata, dilakukan Bupati  Monang Sitorus  dan Ketua DPRD Toba Samosir, pada 21 Maret 2009.

Kasus Hukum DL Sitorus

Selain dikenal dermawan, De eL juga "berani" menjalani bisnis kebon kelapa sawit. Tak heran ayah 5 anak itu menguasai ribuan bahkan puluhan ribu hektare tanah yang diubah jadi kebon sawit di sepanjang pulau Sumatera.

Karena sepak terjang berani itu, maka DL Sitorus sempat divonis bersalah dalam kasus perambahan hutan register 40 di Tapanuli Selatan.tahun 2004. Sebelumnya juga ia pernah dituduh bisnis illegal logging.

Kasus tahun 2004 itu bermula saat PT Torganda, core-business Sitorus mengonversi 72.000 hektare (dari 172.000 hektar) hutan di Register 40 menjadi perkebunan sawit, di Kecamatan Simangambat, Kabupaten Tapanuli Selatan. Konversi hutan menjadi perkebunan sawit itulah yang menjebloskan DL Sitorus ke balik jeruji besi selama 8 tahun.

Setelah menjalani hukuman,  DL lebih banyak mengabdikan diri ke dunia pendidikan SD SMP SMA SMK bahkan LPK dan universitas. Sitorus juga memiliki yayasan pendidikan termasuk Universitas Satya Negara di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan.

Konglomerat ini juga banyak membantu komunitas Batak dengan menyewakan tempat pesta Batak yang bernama Rumah Gorga. Adalah bergengsi bagi komunitas Batak di Jakarta dan Bekasi bila mampu mengadakan pesta perkawinan di satu dari enam Rumah Gorga yang megah dan bernuansa etnik Batak Toba yang indah.

[caption id="attachment_152147" align="alignnone" width="300"] DL Sitorus (Kontan)[/caption]

Ia juga memiliki BPR yang melayani banyak keluarga Batak di seluruh Jawa dan Sumatera. Konon bisnisnya yang moncer itu ditangani oleh anak-anaknya dengan baik.

RIP Ompung De eL Sitorus, 1938 - 2017.

Note :

Artikel ini oleh penulis dimuat di beberapa blog / situs lain.

Diakui sebagai Tokoh Indonesia
Diakui sebagai Tokoh Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun